Jakarta –
Sebuah video upacara Olimpiade Paris 2024 yang diunggah pada Minggu (28/7) telah dihapus dari akun media sosial resmi Olimpiade dan YouTube kurang dari 24 jam setelah diposting.
Diketahui bahwa video tersebut sengaja dihapus oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC) setelah mendapat reaksi keras dari komunitas internasional, karena dianggap sebagai parodi LGBT dan penistaan agama di acara tersebut.
Video berdurasi 26 menit bertajuk “ATHLETES ALERT! | Highlights from the #Paris2024 Opening Ceremony” sudah tidak ada lagi di channel YouTube IOC dan kolom komentar video tersebut telah ditutup.
Melansir detikINET FirstPost, Senin (29/07/2024), video tersebut dihapus setelah banyak politisi, pengguna media sosial, dan influencer mengungkapkan kemarahannya atas adegan parodi grup drag queen/dressing (bakat pria berpenampilan seperti itu). seorang wanita), kaum gay dan transeksual berpose di meja ketika Yesus Kristus dan para rasulnya muncul di meja dalam The Last Supper karya Leonardo da Vinci.
Elon Musk, CEO Tesla dan X, adalah salah satu kritikus terkemuka yang mengatakan bahwa agama Kristen telah punah.
Juru bicara Paris 2024 Anne Descamps meminta maaf pada Minggu (28/7). Ia menyatakan tidak pernah bermaksud untuk tidak menghormati kelompok agama mana pun. Tujuan dari adegan tersebut adalah untuk mencoba merayakan toleransi antar masyarakat.
“Kami yakin ambisi telah tercapai. Kami mohon maaf jika ada yang tersinggung,” kata Decamps.
Thomas Joly, sutradara dan produser Olimpiade Paris 2024, mengatakan adegan itu tidak terinspirasi oleh “The Last Winter” dan menggambarkan pesta pagan dengan para dewa Olympian.
“Anda tidak akan pernah menemukan dalam karya saya keinginan untuk mencemarkan nama baik siapa pun atau apa pun,” kata Jolly kepada BFMTV, seperti dilansir Reuters. Tonton video “Korea Selatan bersemangat setelah tantangan Korea Utara di pembukaan Olimpiade Paris” (jsn/fay)