Jakarta –
Roti aoka viral di media sosial karena beredar rumor mengandung bahan pengawet berbahaya. Netizen pun ramai memperbincangkannya, baik yang percaya maupun yang tidak.
Roti ini memiliki masa kadaluwarsa yang lebih lama dibandingkan merek roti lainnya. Merk lain hanya bertahan beberapa hari, tapi Aoka bisa bertahan hingga sebulan.
Hal ini membuat orang bertanya-tanya bagaimana roti Aoka bisa bertahan lebih lama.
Roti Aoka dikabarkan menggunakan bahan pengawet berbahaya SDN (Sodium Dihydroacetate). Bahan pengawet tersebut diyakini bisa berdampak buruk bagi tubuh dalam jangka panjang.
Roti Aoka sendiri memiliki harga jual yang relatif murah sekitar Rp 2 hingga 3 ribu, dengan berbagai rasa yang ditawarkan. Roti ini juga sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia, ukuran rotinya juga cukup mengenyangkan.
Banyak netizen yang dipantau detikINET di Timeline X Senin (22/7/2024) sedang membahas roti Aoka. Ada pula yang menentang dan meyakini unsur berbahaya seperti beberapa warganet ini.
“Saya pernah beli roti ini sekali, tidak pernah beli lagi karena perut saya agak sensitif. Sepertinya ada tanda-tanda penggunaan bahan pengawet berbahaya sehingga roti ini bisa bertahan berbulan-bulan. Selain roti lokal, dirusak oleh UMKM. Ini dia produknya perusahaan roti asing,” dakwaan terhadap @RidhaIntifaxxx
“Dulu aku sering beli karena wanginya, lama-lama aku merasa mual saat memakannya, apalagi isinya membuat mulutku sakit, sekarang aku tidak pernah makan roti merk Aoka,” tulis @ di akun coupxxx. .
Namun banyak juga yang membela roti Oka. Menurutnya, kebenaran rumor yang beredar harus dipastikan terlebih dahulu.
“Kenapa kalian merendahkan roti aoka, di situ sudah ada logo halalnya, berarti layak dimakan.. Kalau berbahaya bagi tubuh berarti haram,” bela akun @discountxfxxx.
“Cuma main-main laporan, buktinya tidak sesuai BPOM. Padahal roti aoka sudah beredar di banyak tempat dan sampai saat ini tidak ada pengaruhnya,” tulis akun @grilspumxxx.
Menanggapi isu tersebut, manajemen membantah kabar tersebut dan mengatakan Roti Aoka sudah memiliki izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI).
Dugaan adanya bahan pengawet berbahaya pada roti aoka bermula dari beberapa laporan hasil uji laboratorium PT SGS Indonesia. Namun pihak PT SGS Indonesia melalui keterangan tertulis kepada PT Indonesia Bakery Family yang memproduksi Oka membantah bahwa laporan tersebut memang datang dari pihak mereka.
“Semua produk roti Aoka tidak mengandung sodium dehydroacetate dan masa kadaluwarsanya tidak sampai enam bulan,” kata Kemas Ahmad Yani, Head Legal PT Indonesia Bakery Family (PT IBF), melalui keterangan tertulis, Jumat, (19/7).
Roti Aoka diklaim telah lolos uji BPOM RI dan proses pembuatannya menjamin penggunaan bahan yang aman.
“PT Indonesia Bakery Family selaku produsen Aoka Roti merupakan produsen makanan yang sangat memperhatikan kualitas bahan baku, termasuk aspek kesehatan bagi konsumen. Aoka dibuat dari bahan-bahan berkualitas, diproses secara higienis dan aman bagi kesehatan. dikatakan. Publik. Kesehatan
Tonton juga Live Eureka: Amethyst bikin kamu stun
(jsn/kesalahan)