Bondowoso –

Gunung Ijen yang merupakan destinasi eksotik dan wisata telah ditingkatkan ke level II atau level peringatan. Pusat Mitigasi Bencana Vulkanologi dan Geologi (PVMBG); Badan Geologi; Kementerian ESDM pun mengumumkan hasil kajian penyebabnya.

Sebelumnya status aktivitas Gunung Ijen level I atau normal. Peningkatan situasi tersebut disebabkan oleh peningkatan aktivitas gunung di Provinsi Banyuwangi dan Bondowoso.

Titan Roskusuma, Kepala Humas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), mengungkapkan, aktivitas Gunung Ijen mengalami peningkatan signifikan dalam beberapa bulan terakhir.

“Peningkatan aktivitas di Kawah Ijen disebabkan oleh perubahan warna danau kawah dari hijau menjadi hijau muda yang disebabkan oleh naiknya sedimen ke permukaan akibat kuatnya tekanan gas dari dasar danau,” jelas Titan. dalam keterangan yang diterima detikJatim, Sabtu (13/7/2024).

Peningkatan tekanan atau konsentrasi gas yang berasal dari dasar danau juga akan meningkatkan suhu air di kawah Ijen. Dalam situasi peningkatan aktivitas di kawah Ijen, sering muncul gelembung-gelembung gas di permukaan. kawah.

Selain itu, Sejumlah peristiwa aktif di Kawah Ijen antara lain letusan gas dari Danau Kawah Ijen; Sering kali disertai ledakan atau ledakan gas, gas yang dapat meledak sebagian besar adalah CO2. Berat jenis gas CO2 ini lebih berat dibandingkan udara, sehingga CO2 yang dikeluarkan dari ledakan/letusan ini mengalir ke lembah seperti ledakan/letusan gas kawah Ijen Maret 2018.

“Secara visual, warna air kawah normal atau biru kehijauan, tidak ada perubahan warna air di kawah, tidak terlihat gelembung gas di permukaan air, dan suhu air di bagian atas. suhu gunung masih normal 34 derajat celcius,” imbuhnya.

Kemudian antara tanggal 1 Juni 2024 hingga 12 Juli 2024, gempa vulkanik dangkal dan gempa vulkanik dalam mengalami penurunan, dan jumlah gempa lainnya biasanya berbeda-beda.

“Sejak 1 Januari 2023, catatan RSAM menunjukkan pola yang bervariasi dan peningkatan yang kecil namun mungkin terjadi. Energi seismik secara umum telah berubah dan meningkat perlahan sejak tahun 2023, namun peningkatan energi yang signifikan terpantau pada 12 Juli. besarnya,” lanjut Titan.

Meskipun gempa bumi biasanya berfluktuasi, Pada tanggal 12 Juli 2024 pukul 17.00 hingga 21.00 WIB, gempa berpotensi terjadi dengan amplitudo 5 hingga 25 mm.

Gempa bumi yang tercatat sejak pukul 21.10 WIB berkekuatan >46 mm, ujarnya.

Aktivitas gunung berapi Ijen bisa berbahaya. Hal ini disebabkan tingginya emisi gas vulkanik di sekitar kawah akibat aktivitas solfatar pada dinding kawah Ijen, serta keluarnya gas dari kawah ke permukaan dan letusan berupa ledakan gas. Danau di dalam kawah. Letusan gunung berapi dapat terjadi tanpa peningkatan visual atau seismik.

Karena itu, PVMBG mengimbau masyarakat menjauhi radius 1,5 km kawah Ijen. Ketika tingkat ancaman meningkat di operasi Ijen, rekomendasi pun dikirimkan.

Jarak radius yang disarankan adalah 1,5 km dari puncak gunung Ijen, kata Titan.

_________________

Artikel ini dimuat detikJatim “Meninggalnya turis Tiongkok di Ijen banyak diliput media asing” (wkn/wkn).

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *