Jakarta –

Read More : Dokter Wanti-wanti Kebiasaan yang Picu Penyakit Ginjal Kronis di Usia Muda

Saraf terjepit merupakan salah satu penyakit yang tidak boleh dianggap remeh. Pasalnya, penyakit ini bisa membawa risiko serius, seperti mati rasa atau kelumpuhan.

Penderita saraf terjepit kerap merasakan nyeri di beberapa bagian tubuh. Namun sayangnya, gejala tersebut terkadang disalahartikan sebagai nyeri pinggang biasa.

Lalu apa saja gejala saraf terjepit? Jadi bagaimana Anda menanganinya? Baca pembahasan selengkapnya di artikel ini Apa itu saraf terjepit?

Saraf terjepit atau saraf terjepit adalah nama dari herniated nukleus pulposus (HNP) atau disebut juga radikulopati. Penyakit ini bisa terjadi karena bantalan tulang belakang berubah sehingga menekan saraf tulang belakang.

Seperti dilansir Mayo Clinic, saraf terjepit bisa terjadi di seluruh bagian tulang belakang, mulai dari leher, tulang belakang, pinggang, termasuk leher rahim, dada, dan pinggang.

Sekitar 90 persen kasus saraf terjepit terjadi di punggung bawah atau pinggang, yang disebut dengan radikulopati lumbal. Sedangkan saraf terjepit di punggung atas hingga leher hanya terjadi sekitar 8 persen. Meski ada juga yang di area seperti dada Gejala umum saraf terjepit

Ada beberapa gejala saraf terjepit yang sering dialami banyak orang, yaitu: Kesemutan, nyeri seperti terbakar yang menusuk, Otot terasa lemas, Kaki dan lengan sulit digerakkan, Mati rasa pada area tempat saraf berada.

Jika Anda merasakan saraf terjepit di leher, banyak gejala yang mungkin dirasakan, seperti nyeri saat menggerakkan leher, nyeri dan kesemutan di bahu, nyeri di bahu, lengan atas, lengan, dan jari.

Pada beberapa kasus, gejala yang muncul juga disertai dengan batuk, bersin, atau stres. Jika kondisinya parah, saraf terjepit dapat melumpuhkan anggota tubuh dengan gejala awal kelemahan otot

Jika Anda mengalami rasa sesak di punggung bagian bawah atau pinggang, beberapa gejala yang mungkin Anda alami antara lain nyeri di area pinggul, bokong, dan mulai dari betis hingga kaki. Kemudian salah satu atau kedua tungkai bawah sering merasakan sensasi kesemutan.

Meski kondisi saraf terjepit sudah parah, namun bisa menyebabkan seseorang mengalami kelumpuhan

Mengutip situs Kementerian Kesehatan, berbagai posisi tubuh dapat menimbulkan tekanan di sekitar saraf, seperti bertumpu pada siku atau latihan menyilangkan kaki dalam waktu lama.

Selain itu, masih banyak lagi penyebab kompresi saraf lainnya, yaitu: Herniasi diskus, yaitu suatu kondisi yang disebabkan oleh bergesernya tulang belakang dari posisi semestinya atau adanya peradangan pada sendi sehingga menyebabkan lengkungan tulang belakang yang tidak normal. , suatu kondisi yang disebabkan oleh kompresi saraf median di pergelangan tangan. Cedera, memar atau kondisi lain yang menyebabkan peradangan

Saraf terjepit umumnya menyerang ibu hamil, penderita diabetes, orang yang melakukan pekerjaan berat, orang yang berbaring dalam jangka waktu lama, penderita cedera tulang belakang, dan orang yang memiliki riwayat keluarga dengan saraf terjepit.

Selain itu, orang lanjut usia (lansia) juga berisiko mengalami saraf terjepit. Masalahnya, seiring bertambahnya usia, cakram tulang belakang (tulang yang menghubungkannya) bisa menjadi lentur dan mudah robek. Bahaya saraf terjepit.

Ingat, saraf terjepit tidak boleh dianggap sepele. Penyakit ini membawa sejumlah risiko serius jika tidak segera ditangani, antara lain: Sindrom Cauda Equina (CES) Ketidakmampuan buang air kecil dan tinja Kerusakan saraf permanen Mati rasa di sekitar pergelangan kaki dan paha bagian dalam Mengatasi saraf terjepit.

Jika Anda mengalami saraf terjepit, ada banyak cara untuk mengatasi kondisi tersebut. Namun pastikan detikkers memeriksakan diri ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Secara umum cara pengobatan dan penanganan lainnya antara lain : Istirahat yang lebih banyak, jika memerlukan pengobatan lebih lanjut, anda dapat istirahat di tempat tidur atau istirahat di rumah sakit, keadaannya pasien saraf terjepit akan merasakan sakit yang sangat lama dan tidak bisa. diobati dengan metode di atas

Saraf terjepit merupakan salah satu penyakit yang patut diwaspadai, apalagi seiring bertambahnya usia. Namun jangan khawatir, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi munculnya saraf terjepit, yaitu: Menjaga postur tubuh Menjaga keseimbangan berat badan Secara teratur berolahraga ringan hingga sedang, seperti lari, yoga, atau berenang. Peregangan Kurangi atau hentikan. aktivitas berat yang dapat meningkatkan stres emosional.

Pembahasan tentang perasaan terjepit. Semoga artikel ini dapat membantu detikers. Saksikan video “Ahli Saraf: Polusi dan Kebisingan Jadi Penyebab Baru Hipertensi” (ilf/fds)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *