Jakarta –
Read More : Awal Mula Wanita Tangsel Idap Gangguan Liver di Usia 21, Ini Gejala yang Dikeluhkan
Tren permainan malam akhir-akhir ini semakin populer. Beberapa orang memilih ‘berkeringat’ di malam hari karena berbagai alasan, salah satunya adalah kurangnya waktu luang dari pagi hingga malam akibat kesibukan pekerjaan seperti bekerja.
Mereka yang suka berolahraga di malam hari biasanya melakukan olahraga ringan seperti jogging, jalan kaki, atau bersepeda. Namun banyak juga yang melakukan olah raga dengan tekanan yang kuat seperti futsal, mini sepak bola, bahkan sepak bola.
Menurut dokter spesialis kedokteran olahraga, Dr Muhammad Ikhwan Zein, SpKO., SubSp ALK(K) yang ingin berolahraga di malam hari sebaiknya memilih cahaya dengan intensitas rendah.
“Olahraga pada malam hari dianjurkan dengan intensitas ringan hingga sedang,” ujar dr. kata Wawan saat dihubungi detikcom, Rabu (3/7/2024).
Dr Wawan berpesan kepada masyarakat yang berolahraga pada malam hari untuk menghindari memilih aktivitas berintensitas tinggi seperti futsal, basket, atau sepak bola. Selain mengganggu waktu relaksasi tubuh, juga berpotensi menimbulkan stres akibat peningkatan hormon kortisol.
“Karena kelebihan berat badan justru akan mengaktifkan (meningkatkan) hormon kortisol dan mengganggu istirahat,” jelas dr. Wawan.
Selain itu, pemilihan waktu pertandingan malam hari juga tidak kalah penting untuk ditekankan. Dr. Wawan berpesan bagi yang ingin berolahraga di malam hari agar tidak melakukan aktivitas apa pun setelah jam 10 malam.
“Saran saya selesaikan latihan pada pukul 22.00 (22.00) tinggi, agar keesokan harinya aktivitas sehari-hari tidak terganggu dan mempunyai waktu istirahat yang cukup, 6-8 jam sehari,” tutupnya. Simak video “Saran Dokter Saat Olah Raga Malam Hari” (dpy/suc)