Jakarta –

RT 06 RW 07, Cililitan, Kramat Jati, kawasan perumahan di Jakarta Timur sepi karena banyak warganya yang keluar. Banyak rumah-rumah kosong yang terbengkalai dan suasana sekitar yang sepi, akhirnya kawasan tersebut dikenal dengan nama “Zombie Village”.

Ketua RT Nur Hidayat mengatakan, dia mulai keluar karena pemukimannya sering terendam banjir. Bahkan pada tahun 2014, kawasan ini terendam air hingga 7 meter.

“Parahnya kalau banjir 5 tahun sekali, seperti tahun 2009 dan 2014. Sampai atap rumah, depan rumah sampai tiang lampu. Sekitar 7 meter,” ujarnya. kata Nur. dalam pertemuan detikcom, Rabu (19/6/2024).

Parahnya banjir saat itu memaksa sebagian warga meninggalkan kawasan tersebut. Pada tahun 2019, setidaknya 10 dari 33 keluarga meninggalkan desa zombie, sementara sisanya memilih tetap tinggal.

“Akhirnya di tahun 2015, mereka mulai bergerak satu per satu, bukan?” “Mereka sudah aktif, karena sering mengganggu banjir di sini, sehingga mereka pindah ke tempat lain untuk menyewa,” kata Nur.

“Awalnya mereka pindah silih berganti, tapi paling banyak terjadi di tahun 2019. “Total alamat yang berangkat 10 KK, awalnya ada 33 KK,” imbuhnya.

Tak hanya banjir, kawasan sepanjang Sungai Tsilivung kerap kedatangan “tamu tak diundang” yakni ular dan kadal. Hal ini tentu saja menjadi faktor lain yang membuat penduduk setempat memutuskan untuk pindah.

Sayangnya, semakin banyak orang meninggalkan area tersebut, semakin banyak pula ular dan biawak yang berkeliaran di Desa Zombie. Pasalnya, rumah-rumah kosong yang ditinggalkan dan ditinggalkan penduduk setempat merupakan tempat berkembang biak yang sempurna bagi ular dan kadal.

“Rumahnya (kosong dan terbengkalai) lembab ya? Di bawahnya ada sarang dan semak juga ya? Makanya banyak ular piton. Kemarin kita juga lihat ular kobra. Rdik, tapi pas saya lihat lagi , saya tidak dapat menemukannya,” katanya.

Bahkan, dalam setahun, Noor mengaku berhasil menangkap sekitar 27 ekor ular yang berkeliaran di kawasan tersebut. Tiga di antaranya ditangkapnya tadi malam dan masih berada di dalam tas di depan teras.

Ini ular ke-27 yang ditangkap sejak 2023. Sejauh ini sudah berkembang biak, saya berhasil. tertangkap, dan ketika saya menemukannya, ukurannya besar,” katanya sambil menunjuk salah satu ular yang ditangkapnya.

“Suatu ketika, saat istri saya sedang memasak, tiba-tiba seekor ular jatuh dari kipas angin ke dalam wajan. Dia menjerit, saya ambil (ularnya) lalu matikan,” imbuhnya.

Menurut Noor, situasi tersebut membuat banyak warga Kampung Zombie kesulitan untuk tinggal di kawasan tersebut. Namun, banyak warga yang tidak memiliki cukup uang untuk pindah, sehingga mau tidak mau harus tetap tinggal di pemukiman tersebut.

“Banjirnya sudah reda (bersih), datang lagi. Iya cuma punggung, pinggul, lutut, lama-kelamaan capek. Yang selamat, kondisinya tidak memungkinkan untuk bergerak,” keluhnya. fdl/fdl)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *