Madrid –

Read More : AHY Blak-blakan Kekacauan Akibat Tarif Balas Dendam Trump

Carlo Ancelotti adalah salah satu legenda hidup Milan. Namun siapa sangka Ancelotti justru menjadi seorang Interisti semasa kecil.

Ancelotti tumbuh sebagai pemain dan pelatih Milan. Ia mengakhiri karirnya sebagai pemain Rossoneri pada tahun 1992, bermain 160 kali dan mencetak 11 gol.

Ancelotti merupakan bagian dari era kejayaan Milan di bawah asuhan Arrigo Sacchi saat itu, dengan meraih tujuh gelar, termasuk dua Scudetto dan dua Piala Eropa.

Semasa menjadi pelatih Milan, pada 2001 hingga 2009, Ancelotti juga sangat sukses dengan meraih delapan gelar, dua di antaranya di Liga Champions dan satu di Serie A.

Meski besar di Milan, Ancelotti kecil sebenarnya adalah penggemar klub tetangga Milan, Inter Milan, saat itu Inter sedang berada di puncak kejayaannya dan Sandro Mazzola adalah idolanya.

“Suatu ketika sepupu saya Amedeo Curioni kembali dari Milan dan memberi saya seragam Inter,” ujar Ancelotti seperti dikutip dari Football Italia.

“Saat itu saya menjadi fans Nerazzurri. Mazzola adalah idola saya dan saya juga menyukai Boninsegna.”

Meski dikaitkan dengan AC Milan, Ancelotti bisa dikatakan sedang mencapai puncak kariernya sebagai pelatih Real Madrid. Bersama klub tersebut, ia memenangkan tiga gelar Liga Champions dan dua gelar La Liga dari 13 gelar.

“Real Madrid spesial dan Milan adalah hati saya. Saya bermain untuk Milan dan menjadi pelatih mereka. Itu adalah bagian besar dari karir profesional saya.”

“Tetapi Madrid tetaplah Madrid. Adakah yang lebih baik? Mereka dihormati karena sejarahnya; para pemain sepak bola terbaik di masa lalu dan masa kini pernah bermain untuk mereka.” Tonton video “Kemenangan 2-1 atas Milan, Inter Milan juara Italia!” (mrp/krs)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *