Jakarta –
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BTN) telah menerapkan Artificial Intelligence (AI) dalam bisnisnya Hal ini dilakukan melalui pemberdayaan ekstensif teknologi Big Data dan Machine Learning
BTN juga telah memanfaatkan teknologi berbasis AI untuk mendorong pertumbuhan bisnis dan manajemen risiko, sehingga pengumpulan nasabah tetap lancar selama BTN menjadi nasabah.
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan perseroan juga tengah mengembangkan segmen konsumen untuk menjangkau potensi pasar yang lebih luas.
Nixon dalam keterangannya Senin (27/5/2024), “Seiring dengan berlanjutnya transformasi digital, BTN berharap dapat lebih terhubung dengan nasabah, memberikan layanan yang lebih personal, dan merangkul perubahan di dunia digital.
Dijelaskannya, penerapan TI merupakan perjalanan transformasi TI khususnya Big Data yang merupakan rangkaian strategi BTN untuk Advanced AI-Data Drive yang juga dibarengi dengan pembaruan dan penerapan teknologi terkini untuk Big Data. Ekosistem . Ia mempublikasikannya di Jakarta beberapa waktu lalu
Ia mengatakan berbagai peningkatan dan penerapan teknologi terkini antara lain data warehousing, data lake, master data management, penggunaan cloud, dan lain-lain.
Penerapan AI memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan bisnis BTN Hal ini tercermin dari pertumbuhan kredit pada triwulan I tahun 2024 yang meningkat 14,8% menjadi Rp344,24 triliun dibandingkan Rp288,74 triliun pada triwulan I tahun 2023.
Kemudian, tingkat giro dan tabungan (CASA) BTN juga meningkat sebesar 7,1% menjadi Rp 178,6 triliun pada triwulan I 2023 dibandingkan Rp 166,8 triliun pada triwulan I 2023.
“Oleh karena itu, kami mampu menjaga kualitas kredit yang lebih baik dari sisi manajemen risiko, seperti tingkat kredit bermasalah (NPL) bruto pada triwulan I-2024 yang turun menjadi 3% dari 3,54% pada periode yang sama. Kredit bermasalah bersih turun menjadi 1,38% dibandingkan 1,46% pada periode yang sama tahun lalu, katanya.
Sementara itu, Direktur IT BTN Andy Nirboto menambahkan penerapan AI merupakan langkah strategis untuk mencapai visi BTN menjadi bank KPR terbaik di Asia Tenggara.
Kecerdasan buatan telah diterapkan untuk menghasilkan berbagai wawasan bisnis dan hiper-segmentasi yang mengelompokkan nasabah ke dalam kelompok yang spesifik dan tepat, sehingga BTN dapat memberikan solusi keuangan yang dipersonalisasi kepada nasabah yang disesuaikan dengan kebutuhannya.
“Selanjutnya penerapan AI yang kami buat juga mampu meningkatkan loyalitas dan engagement nasabah. Hal ini semua sejalan dengan komitmen BTN untuk selalu menjadi one stop mortgage solution bagi nasabah BTN,” ujar Andy.
Berbagai bagian bisnis BTN menerapkan kecerdasan buatan, seperti segmentasi nasabah, kegiatan cross-selling dan peningkatan produk tabungan, kredit dan investasi, kegiatan kampanye digital dan program terkait retensi dan pemulihan.
Menurutnya, seluruh proses informasi, promosi, dan penawaran produk dapat tepat sasaran dan disesuaikan dengan profil dan kebutuhan pelanggan melalui pemanfaatan kecerdasan buatan.
“Seiring dengan pertumbuhan bisnis, BTN juga menggunakan kecerdasan buatan untuk mengelola risiko perbankan seperti credit scoring, sistem peringatan dini, dan yang terbaru adalah probabilitas gagal bayar, yang berfungsi untuk menjaga pengumpulan nasabah bebas masalah sekaligus layak mendapatkan kredit. model di BTN, “BTN menggunakan talkbot sebagai saluran untuk berkomunikasi dengan nasabahnya, “Videonya sederhana! Temukan dan beli rumah idamanmu melalui BTN Properti” (anl/ega).