Jakarta –

Read More : Stairlift Candi Borobudur: Dikritik Netizen, Dipuji Biksu

Bigetron Delta sukses meraih gelar Juara FFWS ID Fall 2024. Tim yang dipimpin oleh Christian Jonathan sukses mencetak total 115 poin di babak final yang berasal dari 65 poin eliminasi dan 42 penempatan.

Kemenangan ini membawa mereka ke musim gugur FFWS SEA 2024. Selain itu, Bigtron Delta juga mendapatkan hadiah uang tunai senilai 200 juta rupiah.

Menariknya, jalan mereka untuk meraih gelar tim Free Fire terbaik musim ini sangatlah sulit. Ia bahkan tenggelam di babak penyisihan dan grand final. Berikut kumpulan fakta Bigetron Delta saat kompetisi FFWS ID 2024 Fall.1. Menurutku drop FFWS ID 2024 ini tidak seru

Sebelum dimulainya ajang bergengsi ini, mereka mengatakan bahwa musim gugur tidak semenarik musim semi. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh salah satu list Bigtron Delta, Mohamed Fikri Saputro alias BTRXIKal.

Ikal mengatakan kepada Garena, “Menurut saya, season saat ini kurang seru dibandingkan gamenya sendiri. Masalahnya adalah tidak ada tim yang kuat musim ini. Misalnya saja RRQ Kazu, Indostars, Onic Olympus dan Evos Divine Indonesia Office (3/7).

Komentar tersebut pun langsung disusul Christian yang mengaku sangat percaya diri dengan kemampuan timnya. Ia yakin timnya bisa melaju jauh ke babak grand final. Mendominasi fase eliminasi

Tahap penyisihan akan dimulai pada tanggal 5 Juli 2024. Kompetisi dilaksanakan selama tiga minggu, dilaksanakan setiap hari Jumat, Sabtu, dan Minggu.

Disini Bigtron Alpha membuktikan apa yang disampaikan oleh kantor Garena Indonesia (3/7). Pada babak penyisihan, mereka berhasil merajai puncak klasemen.

Ikal dan kawan-kawan sukses memperoleh total 627 poin dari 392 elim dan 235 peringkat. Hasil ini berbeda jauh dengan Kagendra tim kedua (556 poin) dan MBR Epsilon ketiga (552). Juara Desain ID FFWS Musim Gugur 2024

Sejak performa gemilangnya di babak playoff, banyak penggemar eSports, aktor, dan awak media yang memperkirakan Bigtron Delta bisa menjadi juara. Salah satunya menurut Caster Free Fire Adji Hadi Perdana Alias ​​​​​​​​Adjisven.

Adjisven mengatakan kepada detikINET.4: “Berdasarkan performa di babak penyisihan, jika masuk ke halaman depan, tiga besar Bigetron Delta, Kagendra, dan MBR Epsilon pasti bisa memenangkan kompetisi Point Rush yang Gagal.”

Sebelum Grand Final dimulai, semua tim harus berkompetisi untuk mengumpulkan poin awal pada Babak Point Rush. Sayangnya Bigtron Delta kesulitan mencapai posisi teratas.

Secara mengejutkan, Dewa United Apollo berhasil mempertahankan posisi teratas. Yang sebelumnya tidak terwakili berhasil menjadi juara dengan total 97 poin dari 45 peringkat dan 52 eliminasi.

Sedangkan Bigtron Delta menempati posisi ketiga dengan total 87 poin. Mereka kalah dibandingkan Vesakha Esports yang berhasil meraih 88 poin.5. Dia hampir tidak menang

Bigtron Delta bisa dikatakan bermain sangat baik di Grand Finals. Namun nyatanya, mereka nyaris tidak menang.

Pasalnya, Genesis Dogma mampu mencuri pukulan di game terakhir. Padahal di game terakhir Bigtron Delta di tagar kelima harus dikembalikan ke lobi.

Namun hasil yang didapat Ikal dan kawan-kawan di game kelima berhasil mempertahankan posisinya di puncak klasemen. Bigtron Delta menyelesaikan balapan dengan skor rendah dengan Genesis Dogma di posisi kedua. Tabel dibawah ini merupakan klasemen keseluruhan babak grand final FFWS ID 2024 Fall.6. Tidak cocok untuk melintasi LAUT

Jelang laga final, detikINET menanyakan kepada Gaimin Gladiator (tim yang melaju ke FFWS SEA 2024 Fall) mengenai kualitas gameplay Bigetron Delta. Meski belakangan berhasil meraih gelar Red Robot, Gamemin Gladiator menilai gameplay Ikal CS kurang cocok untuk SEA.

Farhan, pemain Gaimin Gladiator, Ajay Samudra alias Raz mengatakan kepada detikINET, “Karena penggunaan skill di SEA pasti jauh berbeda. Lalu cara pertarungan SEA juga berbeda. Setelah itu, ia masih perlu lebih meningkatkan pengalamannya di SEA. Memaafkan.’

Jadi menurut Razz, masih ada yang perlu diperbaiki oleh Bigetron Delta. Ia pun mengklaim kemampuan Gimin Gladiator masih lebih baik dibandingkan tim asuhan Christian.

Christian pun menanggapi pernyataan tersebut. Ia mengatakan, apa yang dikatakan Raz tidak salah. Pelatih Bigtron Delta pun mengamini hal tersebut karena timnya belum membuktikan apa pun di turnamen SEA.

“Saya mengerti. Saya mungkin setuju dengan mereka karena kami belum membuktikan apa pun di SEA. Ok, kalau misalnya Bigetron belum bisa, lalu apa yang perlu dikembangkan oleh Gaimin Gladiator agar bisa diimplementasikan untuk kita. “.

Dengan begitu, kata Christine, dia dapat mengetahui apa yang kurang dari anak-anak yang dia asuh dan kemudian mengatasinya untuk membantu mereka tumbuh. Dari sana, ia berharap anak-anaknya memiliki standar yang lebih tinggi lagi. Saksikan video “Tim Esports Kobarkan Ambisi Jelang FFWS Indonesia 2024” (hps/fay)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *