Jarta –
Kanker masih merupakan masalah kesehatan global yang membunuh jutaan orang setiap tahun. Pencegahan kanker sangat penting sejak usia dini, terutama karena biaya perawatan kanker yang relatif tinggi.
Kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh mutasi pada sel. Sel timbal balik tumbuh dan berkembang secara tidak normal, mengancam jaringan dan organ di sekitarnya.
Jadi apa yang bisa dilakukan untuk mencegah kanker di masa depan? Salah satunya adalah identifikasi kebiasaan buruk yang dapat meningkatkan risiko kanker dan membuat perubahan gaya hidup.
Dikutip dalam garis garis kesehatan dan kesehatan, berikut adalah serangkaian kebiasaan sehari -hari yang tanpa meningkatkan risiko kanker. Merokok
Merokok adalah salah satu penyebab utama kanker, terutama kanker paru -paru. Asosiasi Paru -Paru Amerika menyatakan bahwa 90 persen kasus kanker paru -paru disebabkan oleh merokok.
Rokok mengandung sejumlah karsinogen yang dapat merusak jaringan dan sel di paru -paru, meningkatkan risiko kanker.2. Daging olahan pemakan
Makan terlalu banyak daging olahan, seperti sosis, daging asap, dll., Juga dapat meningkatkan risiko kanker. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggabungkan konsumsi daging olahan dengan risiko kanker usus besar dan dubur.
Studi lain yang dilakukan oleh WHO juga menemukan hubungan antara konsumsi daging olahan dengan risiko kanker lambung. Sering kali mengkonsumsi makanan cepat saji
Makanan cepat saji rutin atau “makanan cepat saji” juga dapat meningkatkan risiko kanker. Kebiasaan ini dikaitkan dengan risiko kanker lambung.
Dana Penelitian Internasional Dunia untuk Penelitian Kanker merekomendasikan membatasi konsumsi makanan cepat saji untuk mengurangi risiko kanker di masa depan.4. Bukan untuk berolahraga
Kurangnya aktivitas fisik dan olahraga dapat menyebabkan obesitas, salah satu faktor risiko kanker. Penelitian menunjukkan bahwa itu tetap aktif secara fisik, itu dapat mengurangi risiko berbagai jenis kanker, terutama kanker usus besar dan kanker payudara. Minum alkohol
Makan minuman beralkohol seringkali bisa menjadi salah satu aktivator kanker.
Saat memasuki tubuh, alkohol dibagi menjadi zat yang disebut acetaldehyde. Acetaldehyde adalah senyawa karsinogenik yang dapat menyebabkan kerusakan DNA dan stres oksidatif. Zat ini juga dapat mempengaruhi dan menghambat sistem kekebalan tubuh terhadap sel kanker. Tonton video “Video: Kasus Kanker Serviks di RI mencapai 36.000 per tahun” (ATH / I Know)