Jakarta –

Dua perempuan Tanzania berinisial SEK (33) dan AFM (29) dideportasi dari Bali. Mereka terlibat dalam prostitusi internet.

Menjual keduanya ke Bali, padahal awalnya mereka datang ke Pulau Dewata hanya untuk bertemu kekasih dan beristirahat. Mereka memasarkan diri melalui media online dan aplikasi kencan.

“Tim detektif menemukan bukti bahwa SEC memasarkan dirinya dengan tarif 1,5 juta rupiah per jam menggunakan aplikasi Tinder dan WhatsApp di ponselnya,” kata Pramela Pasaribu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Bali. Dikutip detikBali, Senin (6/10/2024).

“Ada indikasi AFM terlibat dalam bisnis prostitusi dengan menjual diri melalui media online dan aplikasi kencan, seperti yang terjadi pada SEK,” kata Promela.

SEK terbang dari Tanzania ke Indonesia pada 30 Maret 2024, kata Promela. Berbekal visa pengunjung (Visa on Arrival/VoA), ia memutuskan untuk mengunjungi pacarnya, seorang warga negara Jamaika yang tinggal di Bali hingga masa tinggalnya habis.

“Setelah ditangkap imigrasi, SEK Ngurah Rai melampaui izin tinggalnya selama 4 hari,” imbuhnya.

Promela menjelaskan, selama berada di Bali, SEK juga menjadi perbincangan karena aktivitasnya sebagai wanita BO yang blak-blakan. Banyak warga yang menilai perilaku SEK merupakan pelanggaran ketertiban umum.

SEC menghindari bukti bahwa ponselnya digunakan oleh temannya, katanya.

Sedangkan AFM pertama kali mendarat di Indonesia pada Juni 2023. Ia kemudian kembali ke Indonesia pada 8 April 2024 dengan membawa VOA. AFM mengaku berangkat ke Indonesia untuk melengkapi dokumen studi di Malaysia.

“Dia memutuskan untuk tinggal di Indonesia karena biaya hidup lebih murah sambil menunggu izin perubahan visa pelajarnya di Malaysia,” ujarnya.

Alih-alih bepergian dan mengurus dokumen, AFMO memilih jalur sebagai pekerja seks. Dia menjual dirinya melalui media sosial dan aplikasi kencan.

Pada Rabu (5/6/2024) SEK dan AFM dideportasi ke Zanzibar Mereka dikawal petugas Rudenim di Denpasar dan dimasukkan dalam daftar tahanan Direktorat Jenderal Imigrasi. Lihat ‘geng motor’ bule tanpa helm dan bertelanjang dada yang viral di Bali, kata polisi (Fem/Fem)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *