Kabupaten Magelang –
Dua wisatawan asing menghadiri acara halalbihalal lokal di lereng Gunung Merbabu, Kabupaten Magelang. Setelah mereka menetap di sana, tiba-tiba mereka merasa tidak senang sehingga membatalkan kunjungan ke destinasi lain.
Kedua wisatawan tersebut adalah Amin Azirar (18) asal Jerman dan Youssef Sabatelli (21) asal Luksemburg. Keduanya merupakan mahasiswa RWTH Aachen University Jerman yang berencana berlibur ke Indonesia.
Dalam video viral yang salah satunya diunggah akun Instagram @borobudurnews, tampak Youssef dan Amin berjalan melewati penonton halalbihalal. Lalu mereka duduk di belakang dan ngobrol.
Berdasarkan penuturannya, keduanya tiba di Jakarta pada Rabu (17 April). Kemudian mereka sempat mengunjungi Jakarta.
Kemudian dilanjutkan dengan kereta api menuju Jogja. Setelah sampai di Jogja, mereka menyewa sepeda motor dengan tujuan awal berwisata ke Candi Prambanan dan Borobudur.
Keduanya kemudian melanjutkan liburan di Air Terjun Kedung Kayang. Kemudian dua orang asing yang beragama Islam bermaksud mencari masjid untuk bermalam.
Berbekal Google Maps, mereka berkendara hingga mencapai Dusun Panggungan. Sesampainya di sana, mereka melihat kerumunan orang yang mereka kira sedang mengadakan pesta pernikahan.
“Kami sedang bepergian ke sini dan saya berkata kepada Youssef, ‘Tempat apa ini (mengadakan acara).’ Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang atau di lereng Gunung Merbabu, Selasa (23/4/2024).
Acara yang digambarkan sebagai hajatan itu ternyata halalbihalal yang diselenggarakan warga. Saat tiba pada Senin (22/04) sekitar pukul 15.00 WIB, para peserta membacakan tahlil. Warga dihebohkan dengan kedatangan dua orang WNA yang satu bercelana pendek dan satu lagi berjas hujan plastik.
Sesampainya di sana, kedua bule itu mengucapkan Assalamualaikum. Mereka kemudian dipersilakan duduk seperti tamu lainnya. Sambutan hangat warga rupanya membuat keduanya saling jatuh cinta.
“Kami mendengar musik dan melihat orang-orang berpakaian sangat bagus. Ini hal baru bagi kami. Indonesia adalah negara yang indah. Saya selalu ingin tahu bagaimana kehidupan orang-orang. Masyaallah mereka menyambut kami dengan hangat. Kami ingin tinggal di sini sebentar Sebagai dua pelajar muda yang ingin menjelajahi dunia, itu pilihan yang bagus,” kata Youssef.
Kepala Panggungan Dusun Patono mengatakan, acara halalbihalal digelar untuk keluarganya pada Senin (22/04). Lalu tiba-tiba dua orang asing datang dan dia mempersilakan mereka duduk.
“Orang asing datang ke desa ini, tapi mereka tidak tahu tersesat atau tidak. Kami tidak bisa bertanya karena kendala bahasa,” kata Patono.
Menurut Paton, kedua wisatawan tersebut beragama Islam. Lalu saat datang mengucapkan Assalamualaikum, kedatangan kedua bule tersebut pasti membuat kaget warga.
“Di sini kami kaget ada wisatawan yang diajak pengajian (halalbihallal) dan berpakaian seperti itu (yang satu celana pendek dan yang satu lagi pakai jas plastik). Mungkin bagi wisatawan biasa, tapi warga di sini menganggapnya aneh. “, kata Patono.
“Saya suruh para tamu duduk dan setelah acara selesai mereka mempersilakan saya menginap di sini. Jadi tadi malam (Senin malam) saya ikut pestanya,” lanjutnya.
Awalnya warga bingung bagaimana cara berbicara dengan dua orang asing tersebut. Kebetulan ada tiga santri Asrama Ar-Rahman Bogor yang melakukan pengabdian masyarakat di desa tersebut. Salah satunya, Adnan Nur (22), disebut mampu berbahasa Inggris.
Adnani mengatakan, warga sekitar bingung karena mengajak dua orang asing menggunakan bahasa Jawa. “Saya tanya mau kemana, katanya saya mau cari tempat untuk tidur,” kata Adnani.
Dari percakapan Adnan dengan Amin dan Youssef terungkap bahwa kedua bule tersebut tidur di tanah di Jakarta atau Jogja. Mereka datang ke Dusun Panggungan untuk mencari tempat tinggal. Mereka betah berada di Magelang
Youssef mengatakan, sedianya dia melanjutkan perjalanan ke Malang. Kemudian mereka memutuskan untuk tidak ke Malang, melainkan kembali ke desa.
“Setelah di sini sebenarnya kami ingin ke Malang, tapi sekarang kami suka desa ini. Mungkin sebaiknya kami tinggal lebih lama untuk melihat dan merasakannya. Kami ingin membantu orang-orang yang bekerja di kebun. Ya, kami ingin Anda membantu dalam hal ini. ladang,” kata Youssef.
Amin menambahkan, dirinya jatuh cinta pada orang-orang yang begitu dekat satu sama lain. Hal ini memaksanya membatalkan liburannya di Malang dan Bromo.
“Kami tidak merencanakan ke mana kami akan pergi. Saya melihat orang-orang di sini sangat dekat, mereka saling berbagi. Di Jerman tidak seperti itu,” ujarnya.
___________________
Artikel ini telah tayang di detikJateng Saksikan video “Lihat kemeriahan pawai sambut Ramadhan di Magelang” (wkn/wkn)