Jakarta –

Kementerian Transportasi mencatat implementasi jumlah orang yang telah kembali ke rumah pada tahun 2025. Jumlah ini turun dibandingkan tahun sebelumnya.

Penurunannya adalah 4,69 persen, dibandingkan dengan penjualan rumah Lebar pada tahun 2024, yaitu 162,2 juta orang. Penurunan jumlah pelancong dikatakan disebabkan oleh penurunan daya beli rakyat.

Namun, Menteri Transportasi Dudi Pervagandi percaya bahwa penurunan pelancong tidak signifikan dan tidak terkait dengan pengurangan daya beli.

“Saya harap Anda dapat memilih orang yang mungkin ingin berkembang di tempat yang tepat seperti di Jakarta. Tapi saya pikir saya hanya memikirkan penurunan

Sebelumnya, perkiraan Kementerian Transportasi, pada tahun 2025, 146,67 juta orang akan melakukan perjalanan ke Lebara, dibandingkan dengan 5,6 persen.

Pada 21 Maret 2025, 11 April 2025, ada sekitar 358.211.415 pergerakan masyarakat untuk jumlah total pergerakan masyarakat selama periode Lebansky.

Data terkait dengan penentuan posisi seluler (MPD) untuk penghuni (MPD). “Kita juga dapat mengatakan bahwa pada tahun 2025 jumlah gerakannya adalah 358.211.415 gerakan,” kata Dudi. Mudik halus dan aman

Secara umum, Menteri Transportasi Dudi telah menyatakan bahwa pengenalan kembali ke rumah selama periode Lebaran 2025 biasanya tidak terputus.

“Alhamdulill biasanya melewati pengiriman periode pengiriman Lebaran pada tahun 2025,” tambah Dudi.

Menteri Infrastruktur dan Koordinasi Pembangunan Agus Harimurt Judhoono (AHY) juga mengakui bahwa aliran pengembalian dan pengembalian pada tahun 2025 umumnya menghilang.

“Alhamdulillill, bersyukur bahwa mereka biasanya pulang dan aliran balik ditegakkan dengan baik,” kata Ah. Video Video “Video: Jeniah Returning Stories, mobil rusak selama nagregic watch” (WSW/WSW)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *