Jakarta –

Indonesia mengalami deflasi selama enam bulan berturut-turut, dengan harga pasar yang anjlok. Banyak yang menduga deflasi tersebut disebabkan oleh menurunnya daya beli masyarakat.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hassan menilai deflasi belum tentu disebabkan oleh menurunnya daya beli. Deflasi bisa saja terjadi karena pasokan pasar meningkat melebihi jumlah permintaan.

Lebih lanjut pria bernama Julhus mengatakan, dari kabar yang didengarnya di lapangan, banyak petani yang mulai sukses panen dan akhirnya persediaan barang melimpah. Hukum ekonomi berlaku, jika pasokan melebihi permintaan maka harga akan turun

“Apakah ini terkait dengan daya beli? Kayaknya kalau saya keliling pasar yang kelihatan itu karena pergantian musim, tadinya hujan dan entah sudah selesai atau belum jadi, jadi panennya sempurna. Bawang dan cabai kalau lagi hujan digilir, makanya, kata Jules saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (4/10/2024).

Meski demikian, Zulhus juga tak mau mempertimbangkan kemungkinan terjadinya deflasi akibat menurunnya daya beli. Bisa saja, namun dia menekankan perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah daya beli masyarakat memang sedang menurun.

“Entah itu kelebihan pasokan, harga yang terlalu murah, atau daya beli yang turun, kita lihat saja nanti, kita pelajari lebih lanjut,” kata Julhas.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan kontraksi bulanan sebesar 0,12% pada September 2024. Ini merupakan deflasi kelima berturut-turut.

Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan laju inflasi saat ini sudah menurun. Menurut dia, hal tersebut merupakan hasil kerja keras pemerintah pusat dan daerah.

“Jadi kalau kita bilang inflasi turun, maka inflasi turun. Ya, karena ada upaya ekstra dari pemerintah untuk mengurangi kerawanan pangan. Misalnya saja untuk beras, pemerintah melakukan impor beras untuk menjaga stok beras, kemarin (2/10/2024), ujarnya dalam seminar bersama Kadin Indonesia.

Menurut Airlangga, situasi inflasi di Indonesia saat ini masih stabil. “Jadi itu tugas pemerintah. Dan tentunya inflasi harus dijaga pada angka 2,5. Plus minus 1%,” jelasnya (kill/kill).

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *