Jakarta –
Menteri Koordinator Pangan Zulkafli Hassan atau Zulhas mengatakan pemerintah akan meningkatkan ketahanan pangan khususnya di pedesaan. Ketahanan pangan termasuk dalam tujuan swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subanto.
Sedangkan anggaran desa dalam APBN sebesar Rp71 triliun pada tahun 2024. Menurut Julhas, 20% dari total anggaran sebesar Rp 14 miliar belum terpakai.
“Ini untuk ketahanan pangan. Dari dana gram 71 triliun rupiah, 14 triliun rupiah, dari tambahan 14 triliun rupiah yang seharusnya 20 persen untuk keamanan, yang saat ini tidak terkoordinasi dengan baik,” kata Julhas. Selasa (29/10/2024) pada rapat Kementerian Kehutanan.
Julhas mengatakan, pihaknya akan segera merencanakan penggunaan dana desa untuk ketahanan pangan.
“Nantinya kami akan membuat modul tentang apa yang harus dilakukan desa untuk mengatasi masalah ketahanan pangan,” ujarnya.
Sebagai referensi, jumlah dana desa yang disalurkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 sebesar Rp 71 triliun. Nilai tersebut meningkat dibandingkan tahun 2015 yang pertama kali dialokasikan sebesar Rp 20,8 triliun.
Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri (Wamankeo) II Thomas Zivandono Kementerian Keuangan pada Selasa (6/8) dalam seminar Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Kementerian Keuangan.
Pada tahun 2024, anggaran pedesaan sebesar Rp71 triliun dialokasikan untuk 75.259 desa di 434 kabupaten/kota di Indonesia. Thomas mengatakan, pedoman kebijakan penggunaan kredit desa pada tahun 2024 memberikan prioritas pada program pengentasan kemiskinan ekstrem, program ketahanan pangan, program pencegahan dan penurunan pertumbuhan, serta program sektor prioritas di desa sesuai potensi dan karakteristik desa. .
Beliau mengatakan: “Ini untuk menunjang penyelenggaraan pemerintahan, melaksanakan program pembangunan, memberdayakan dan memberikan kredit bagi pembangunan masyarakat. Uang kami diarahkan melalui dana desa dan berperan penting dalam peningkatan pelayanan publik, pengentasan kemiskinan, pemberdayaan masyarakat. dan memajukan perekonomian desa.” dikatakan .
Video Jolhas soal tajuk Kemenpera: Insya Allah tidak terulang lagi
(ada / ada budak)