Jakarta –
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Alias Zulhas kembali menegaskan Satgas Impor Ilegal tidak akan menyasar pengecer atau pemasar. Sebab, pihaknya hanya menyerang distributor dan importir.
Meski begitu, ia tetap mengimbau para pedagang dan masyarakat untuk tidak membeli produk impor ilegal. Sebab hal ini dapat merugikan negara dan seluruh industri tekstil tanah air.
“Tujuan kita bukan eceran ya. Tapi kita ajak masyarakat pengecer datang, beli barang legal,” ujarnya di Gudang Pabean (TPP) Sikarang, CAB. Bekasi, Selasa (6/8/2024).
“Kami meminta masyarakat dan pengecer mulai sadar akan pentingnya jual beli barang halal,” kata Zulhas.
Pada akhirnya, Zulhas mengumumkan keberhasilan operasi tersebut dengan menjual ribuan pakaian bekas, ribuan ikat kain, sepatu, dan produk elektronik lainnya seperti laptop dan telepon seluler senilai total 46 miliar aire.
Dirinci pula, barang sitaan itu ditemukan Bareskrim Polri saat ditemukan 1.883 baju bekas impor di Balpress. Selanjutnya, Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) mengumumkan penyitaan 3.044 bal pakaian bekas impor melalui Kantor Pelayanan Utama Tanjung Priok.
DJBC Sikarang juga mengamankan 695 barang jadi (karpet, handuk, dan lain-lain), tekstil (nilon, polyester, kulit sintetis) 332 paket, kaki 371 kaki, peralatan elektronik (laptop, handphone, mesin fotocopy, dll) 6.578 pcs. ). , serta 5.896 baju dan aksesoris jadi.
Sementara Kementerian Perdagangan yang dipimpin langsungnya menerima bantuan Tekstil dan Produk Tekstil (TTT) sebesar Rp 20.000 crore. TPT diduga tidak melengkapi dokumen izin impor dan laporan survei sehingga diimpor secara ilegal.
Dari hasil penindakan tersebut, total nilai barang tersebut sebesar Rp46.188.205.400, seluruh barang yang dipasok tidak memenuhi perjanjian impor sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, ujarnya.
Sekadar informasi, ini bukan pertama kalinya Zulhas membenarkan bahwa sasaran Satgas Impor Ilegal adalah pengecer atau pengusaha kecil lainnya. Namun, pihaknya hanya menyasar distributor dan importir.
“Satgas menyasar distributor dan importir penipu serta oknum pelaksana,” kata Zulhas kepada DETICCOM, Selasa (23/7) lalu.
Terkait pedagang yang masih khawatir dengan serbuan tersebut, Zulhas mengatakan, jika isu tersebut terjadi belakangan ini, para pedagang pusat perbelanjaan tidak perlu panik.
“(Pedagang) tidak perlu panik,” ujarnya singkat.
Dari sisi produk impor ada tujuh, yaitu tekstil dan produk tekstil (TTT), garmen dan aksesoris jadi, keramik, elektronik, alas kaki, kosmetik, dan produk jadi tekstil lainnya. (fdl/fdl)