Athena –
Yunani yang indah telah menjadi tujuan wisata yang ramai dan ramai. Wisatawan juga ingin berbuat sesukanya dan membuat orang emosi.
Pemerintah Yunani berkomitmen kuat untuk melestarikan warisan kunonya dengan memberlakukan beberapa pembatasan pada wisatawan, Express UK melaporkan pada Senin (29 Juli).
Dalam upaya melindungi bentang alam dan aset budaya, Yunanti melarang penggunaan sepatu hak tinggi di tempat wisata kuno untuk mencegah kemungkinan kerusakan. Orang-orang Yunani sangat protektif terhadap batu-batu kuno.
Sejak 2009, pengunjung dilarang mengenakan sepatu hak tinggi di tempat-tempat wisata populer di Athena, termasuk Acropolis dan Teater Epidaurus.
Sementara itu, masih banyak tamu yang ingin tetap menjaga gaya meski sedang berlibur. Oleh karena itu, pemerintah Yunani memberlakukan undang-undang ini untuk mencegah pengunjung mengenakan sepatu yang dapat merusak tempat wisata bersejarah.
Orang yang kedapatan mengenakan pakaian yang berpotensi membahayakan di situs kuno dapat didenda hingga €900 atau Rp15 juta.
Selain memakai sepatu hak tinggi, pengunjung juga dilarang memasukkan batu ke dalam saku sebagai oleh-oleh. Tempat-tempat indah seperti Pantai Lalia di Skiathos kerap menjadi incaran wisatawan.
Jika ketahuan membawa kerikil atau pasir ke pantai, wisatawan bisa didenda hingga Rp16 juta.
Negara Mediterania ini bukan satu-satunya negara yang menerapkan aturan ketat untuk membatasi dampak pariwisata terhadap situs bersejarahnya.
Spanyol mempunyai aturan tersendiri, khususnya di Barcelona yang mana pakaian renang seperti bikini dan pakaian renang yang dikenakan di luar pantai dapat dikenakan denda hingga Rp 3,5 juta bagi yang melanggar aturan.
Mallorca baru-baru ini memberlakukan denda untuk mencegah perilaku “tidak diinginkan” di pantai-pantai populernya. “Israel terus menyerang Gaza, Yunani ingin mengevakuasi anak-anak Palestina ke Eropa” (bnl/wsw) Tonton videonya