Jakarta –

Pemerintah Yunani mendenda bar dan restoran nakal lebih dari 350 ribu euro atau 6,1 miliar rupiah dalam lima hari. Bar dan restoran tersebut dianggap melanggar aturan akomodasi pantai.

Seperti diberitakan France24, Rabu (7/10/2024), Kementerian Ekonomi Yunani baru-baru ini menutup tiga usaha pariwisata di pantai tersebut. Di ketiga pantai tersebut, banyak pedagang wisata yang menyiapkan kursi berjemur dan payung untuk wisatawan.

Perusahaan perjalanan tidak memiliki izin kerja atau kontrak khusus. Selain menutup usaha, pemilik juga wajib membayar denda. Ya, membuka usaha pariwisata tanpa izin di pantai adalah kejahatan di Yunani.

Berdasarkan peraturan baru yang mulai berlaku pada Maret 2024, jarak payung dan kursi geladak minimal empat meter dari laut. Selain itu, dilarang menyewa di pantai yang pasirnya kurang dari empat meter.

Menurut pemerintah, sebagian besar denda dikenakan pada kursi berjemur dan payung, yang banyak terdapat di pantai.

Keputusan itu diambil setelah penduduk pulau Paros, yang terletak di tenggara negara itu, memulai protes yang disebut “handuk”. Para pengunjuk rasa dari warga sekitar berusaha mencapai pantai tanpa kendala.

Selain itu, para pemilik usaha semakin memprioritaskan wisatawan yang rela mengeluarkan biaya berapa pun untuk melakukan aktivitas atau bersantai di pantai.

Yunani merupakan salah satu negara yang bosan dengan peningkatan wisatawan yaitu pariwisata. Tahun lalu, 33 juta orang mengunjungi Yunani dan angka tersebut akan lima juta kali lebih tinggi dibandingkan tahun 2022.

Pihak berwenang sedang menyelidiki lebih dari 1.000 keluhan masyarakat di destinasi wisata seperti Corfu, Halkidiki dan Attica dalam upaya menindak pariwisata.

Pemerintah telah mengambil sejumlah langkah untuk memerangi pariwisata ilegal dengan menggunakan drone pengintai, citra satelit, dan aplikasi khusus MyCoast yang dapat digunakan masyarakat untuk mengajukan petisi.

Warga negara Yunani juga dapat menghubungi Kantor Pendaftaran Nasional untuk melaporkan pendudukan pantai secara ilegal.

Para pengunjuk rasa menentang pengambilalihan banyak pantai tempat perusahaan menyewakan payung dan ruang bersantai setiap hari. Dan beberapa di antaranya disewa dengan harga yang menggelikan.

“Misi kami adalah melindungi lingkungan dan hak warga untuk mengakses pantai secara bebas, serta melestarikan produk pariwisata dan bisnis baik kami,” kata Menteri Perekonomian Kostis Hatzidakis dalam sebuah pernyataan.

Helikopter akan terbang di atas kepulauan Cyclades dan Dodecanese yang populer dalam beberapa hari mendatang untuk menyoroti potensi pelanggaran. Tonton video “Raja Yunani Menjadi Oranye dari Debu Gurun Sahara” (sym/fem)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *