Jakarta –

Kepopuleran TikTok membuat banyak platform media sosial meluncurkan fitur serupa, salah satunya YouTube dengan meluncurkan Shorts, sebuah konsep video pendek.

Awalnya, celana pendek tersebut hanya tersedia di pasar India pada tahun 2020 sebagai respons terhadap larangan TikTok di negara tersebut, namun setahun kemudian, pada bulan Maret 2021, celana pendek tersebut resmi dirilis secara global, termasuk di Indonesia.

Tiga tahun kemudian, celana pendek juga menjadi populer. YouTube mengumumkan bahwa lebih dari 25% pembuatnya menghasilkan uang dari platform tersebut.

Seperti dilansir detikINET PhoneArena, menurut data yang dipublikasikan YouTube, Short mencatatkan lebih dari 70 miliar views per hari. Angka ini mengalami pertumbuhan yang signifikan karena banyak yang meragukan kesuksesan Shorts saat pertama kali dirilis.

Film pendek juga menjadi cara baru bagi para kreator untuk menghasilkan uang dan cara baru untuk berkreasi di platform YouTube.

YouTube mengatakan video pendek kini menghasilkan lebih dari 25% pendapatan bagi pembuat konten yang berpartisipasi dalam Program Mitra YouTube (YPP), sebuah program bagi hasil yang diperkenalkan pada awal tahun 2023.

“Ini masih tahap awal, namun kami mulai melihat antusiasme para pembuat konten membuahkan hasil: sejak pembagian pendapatan diperkenalkan di Shorts tahun lalu, lebih dari 25 persen saluran YPP kini memperoleh uang melalui aliran pendapatan ini,” kata YouTube. Oleh detikINET dari 9to5google.

YouTube menambahkan bahwa 80 persen orang yang memenuhi syarat untuk Program Mitra melalui Shorts kini memperoleh uang melalui fitur monetisasi YouTube lainnya, seperti pendanaan dari penggemar, pembelian YouTube, dan banyak lagi. Tonton “Elon Musk Luncurkan Saingan YouTube di Smart TV” (jsn/fyk)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *