Jakarta –
Pengusaha di Indonesia diharapkan memiliki ekosistem yang kuat. Hal ini untuk mendorong pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
Program Inisiator Diplomatic Success Challenge (DSC) menyatakan bahwa para pelaku usaha harus memupuk lingkungan kolaboratif dan belajar satu sama lain untuk mengatasi tantangan bersama.
“Sejak tahun 2018, kami mengadopsi pendekatan berbasis ekosistem. Dengan menumbuhkan lingkungan kolaboratif, para pengusaha dapat saling belajar dan mengatasi tantangan bersama-sama,” ujarnya dalam siaran pers, Jumat (13/13/2024).
Dalam diskusi media bertajuk “Mempromosikan Ekosistem Wirausaha Berkelanjutan di Indonesia” di Paman Z, Edric Chandra, penggagas program DSC, menekankan perlunya beralih dari sistem ego ke ekosistem.
Dengan menciptakan lingkungan yang mendukung, Pusat Statistik Dubai berupaya memungkinkan wirausahawan mengambil keputusan yang tepat dan mengembangkan bisnis mereka. Edric lebih lanjut menjelaskan: “Kami memilih wirausahawan yang menjanjikan dan ambisius dan memberi mereka alat dan sumber daya yang mereka perlukan untuk sukses. Namun, kami menawarkan jalur yang berbeda, namun terserah mereka mana yang paling sesuai dengan tujuan mereka.”
Ria Andreana, pendiri Street Sushi dan penerima hibah DSC Musim 14, telah melihat langsung dampak transformatif dari program ini. “DSC tidak hanya membantu saya mengembangkan bisnis saya, namun juga mengubah cara berpikir saya,” katanya, “Saya belajar pentingnya mempertimbangkan dampak sosial dari pekerjaan saya lebih dari sekedar keuntungan.”
Pendiri Kobe Toko dan pelatih DSC Andano Prasetyo juga menyampaikan pendapat yang sama. “Saya pribadi merasakan manfaat dari proses pembelajaran ini. Ekosistem DSC telah menumbuhkan budaya kolaborasi dan pembelajaran berkelanjutan yang sangat penting bagi pertumbuhan kewirausahaan di Indonesia,” ujarnya.
DSC telah membuktikan bahwa dengan menciptakan ekosistem yang mendukung, wirausahawan dapat mencapai pertumbuhan berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. (kal/kal)