Jakarta –
Read More : Barbie Hsu Meninggal Akibat Pneumonia, Punya Riwayat Penyakit Jantung
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menanggapi wabah penyakit mirip flu yang mematikan di Republik Demokratik Kongo. Pihaknya menyatakan akan membentuk tim ahli untuk menyelidiki penyakit yang telah menyerang sekitar 300 warga tersebut.
Berdasarkan situs resminya, tim ahli WHO akan bergabung dengan Tim Reaksi Cepat Nasional dan menuju ke Panzi. Tim tersebut terdiri dari ahli epidemiologi, dokter, teknisi laboratorium, dan ahli dalam pencegahan dan pengendalian penyakit menular serta komunikasi risiko.
Pada Minggu (8/12/2024), WHO menulis: “Tim WHO lokal pertama telah mendukung otoritas kesehatan di Kwango sejak akhir November untuk memperkuat pengawasan penyakit dan mengonfirmasi kasus.”
Para spesialis yang dikerahkan juga menyediakan obat-obatan penting, penelitian, dan bahan-bahan khusus untuk pengumpulan sampel guna mengklasifikasikan dan menentukan penyebab penyakit dengan cepat. Tim ini akan fokus pada penguatan respons seperti tes diagnostik dan pengumpulan sampel untuk kegiatan pengujian, pengujian diagnostik, pengobatan, dan kesadaran masyarakat.
“Prioritas kami adalah memberikan dukungan yang baik kepada keluarga dan masyarakat yang terkena dampak, melakukan segala upaya untuk mengidentifikasi penyebab penyakit ini, memahami cara penularannya dan memastikan respons yang segera dan tepat,” kata Dr. Matshidiso Moeti, Direktur Regional WHO untuk Afrika.
Menurut Kementerian Kesehatan, sejauh ini 394 kasus dan 30 kematian telah dilaporkan di zona kesehatan Panzi. Sementara itu, pejabat kesehatan setempat mengatakan 146 orang telah meninggal karena penyakit misterius tersebut.
Gejala penyakitnya antara lain sakit kepala, batuk, demam, sesak napas, dan anemia. Belum diketahui penyebabnya menunggu hasil pemeriksaan laboratorium. Tonton “Video temuan baru WHO tentang penyakit berbahaya di Kongo” (kna/kna)