Jakarta –
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengidentifikasi sejumlah patogen yang mungkin menjadi epidemi di masa depan. WHO menjelaskan, 30 virus bisa menyebabkan epidemi.
Dalam laporannya, WHO dengan hati-hati memantau “ancaman penting” yang menyebabkan penyakit serius pada manusia, yang menyebabkan penyakit parah, dan mengurangi intervensi medis untuk mencegah dampak buruk. Jika suatu patogen muncul dalam kombinasi yang tepat, hal ini dapat menyebabkan darurat kesehatan global atau pandemi global.
Dalam laporan tahun ini, lebih dari 200 ilmuwan dari 54 negara menganalisis bukti dari 1.652 virus, baik bakteri maupun virus, dan mengidentifikasi 33 di antaranya sebagai risiko tingkat penyakit.
“Lanskap kesehatan global terus berkembang, dengan munculnya patogen baru dan tingkat ancaman yang ditimbulkan oleh patogen yang sudah ada,” kata laporan itu.
Di antara 30 virus yang masuk dalam daftar, terdapat sekelompok virus corona yang disebut sarbecoviruses yang mencakup SAR-CoV2, virus yang menyebabkan penyakit COVID-19. Dan marbecovisu mengandung virus penyebab Middle East Respiratory Syndrome (MERS).
Daftar baru ini mencakup beberapa jenis virus influenza A, termasuk subtipe H5 yang menyebabkan wabah pada hewan di Amerika Serikat. Di antara kelima virus tersebut terdapat jenis penyebab penyakit kolera, penyakit pes, disentri, disentri, dan pneumonia.
Tambahan lainnya dalam daftar ini adalah virus monyet, yang menyebabkan wabah mpox global pada tahun 2022 dan terus menyebar di kawasan Afrika Tengah. Virus ini dianggap penting, seperti virus saudaranya, virus variola, penyebab penyakit cacar, meskipun virus ini telah diberantas pada tahun 1980-an.
Virus Nipah yang dibawa oleh kelelawar masuk dalam daftar karena mematikan dan sangat menular pada hewan dan saat ini belum ada obat atau pengobatan untuk mencegah virus tersebut. Saksikan video “Menteri Kesehatan Ucapkan Peringatan WHO Tentang Bedak Bayi yang Mematikan” (kna/kna)