Jakarta –

Salah satu tanda kanker serviks yang mungkin muncul adalah pendarahan vagina yang tidak normal. Kondisi ini biasanya terjadi setelah berhubungan intim di antara masa menstruasi atau setelah menopause.

Dokter spesialis kebidanan dan kandungan dr Fitriyadi Kusuma, SpOG Subsp Onk mengatakan, pendarahan vagina akibat kanker serviks memiliki ciri-ciri khusus. Sifat khusus masalahnya adalah pendarahan biasanya terjadi setelah berhubungan intim.

“Pada kasus kanker serviks, biasanya tidak terlalu nyeri pada awalnya, dan pada umumnya kanker serviks sering menyebabkan pendarahan setelah berhubungan seksual,” kata dr. Pitriyadi saat bertemu wartawan di Jakarta Selatan, Senin (22 April). 2024).

Ia melanjutkan, “Sulit untuk mengatakan apakah sudah cukup stadium lanjut, namun kanker serviks biasanya mengeluarkan darah dan memiliki bau yang unik.”

Dokter Fitriyadi mengingatkan, pasien dengan pendarahan vagina harus menjalani pemeriksaan tambahan. Tes ini harus dilakukan untuk menentukan apakah kanker adalah penyebab pendarahan vagina. Apalagi, gejala pendarahan biasanya merupakan tanda-tanda kanker serviks yang sudah mulai memasuki stadium lanjut.

“Karena menyentuh alat kelamin, kalau disentuh bisa langsung berdarah. Kalau sehat, aman. Kadang bisa berdarah saat biopsi atau Pap smear, tapi kalau berdarah berarti terlambat stadium 2b-3b. Dini” Kalau ya, tidak ada gejala sama sekali,” ujarnya.

Selain pendarahan tidak normal setelah berhubungan intim, gejala kanker serviks lainnya antara lain keputihan yang berubah konsistensi dan baunya, rasa tidak nyaman saat berhubungan intim, nyeri panggul, kelelahan, penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, dan rasa tidak nyaman saat buang air kecil.

Apa pemicunya?

Menurut dr Fitriyadi, ada beberapa faktor risiko yang bisa menyebabkan kanker serviks. Berikut beberapa di antaranya: Infeksi human papillomavirus (HPV) yang persisten Berhubungan seks di usia muda Memiliki kebiasaan merokok Jarang mengalami kehamilan lagi Video “Kementerian Kesehatan: Kasus kanker serviks di Indonesia sekitar 40.000 per tahun” (avk/suc) lihat

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *