Jakarta –

Read More : Top! Bank Mandiri Sabet Tiga Penghargaan Global Bergengsi

Zahra (bukan nama sebenarnya) adalah seorang remaja putri yang tidak pernah menyangka bahwa keinginan sederhananya untuk membeli barang impor dari toko di Instagram akan membawanya ke dalam perangkap pemalsuan.

Pada Mei lalu, Zahra menemukan toko online bernama Original Matahari di Instagram yang memiliki banyak pilihan baju dengan harga terjangkau. Asyik melihat-lihat koleksinya, Zahra akhirnya memutuskan untuk membeli beberapa item yang menurutnya cocok untuk dikenakan.

Zahra segera mengirimkan uang dalam jumlah besar sebesar harga barang, dan tak lama kemudian semuanya baik-baik saja dan pekerjaan berjalan lancar. Zahra selalu menantikan kedatangannya.

Ketika mereka tiba pada suatu malam, Zahra menerima panggilan dari telepon yang tidak dikenalnya. Saya menerima telepon dari seseorang yang mengaku sebagai petugas bea cukai.

Zahra kaget saat ditelepon penipu yang mengaku sebagai petugas bea cukai.

Ia mengatakan pada hari Selasa, “Saya pegawai kantor bea cukai. Saya informasikan bahwa barang pesanan Bu Zahra ditahan oleh kantor bea cukai karena tidak memenuhi persyaratan dokumen impor.” (31/12/2024).

Mendengar hal tersebut Zahra sangat kaget dan bingung karena tidak menyangka belanjaan yang akan dilakukannya akan membawanya pada situasi pelik seperti itu. Namun, petugas bea cukai mengambil jalan keluar dengan mengeluarkan biaya besar untuk menyiapkan dokumen impor.

“Untuk melengkapinya, harap segera mengisi dokumen impor dan membayar biaya dokumentasi, biayanya Rp 7.980.000,00, jika tidak dikirim, barang tersebut akan kami sita secara permanen dan mengancam Anda dengan hukuman.” Dia berkata.

Zahra pun merasa tertekan. Saya juga tidak tahu apa-apa tentang bea cukai, terutama prosedur impor. Ia kemudian khawatir akan bahaya melakukan kejahatan dan tidak mau menyita barang-barangnya, sehingga Zahra segera mengikuti instruksi tersebut dan mentransfer uang tersebut ke rekening yang disediakan penipu.

Namun hal baik tetap ada pada Zahra. Sebelum mengirimkan uang, Zahra baru sadar telah menghubungi pihak bea cukai melalui direct message (DM) di Instagram @beacukairi untuk menanyakan uang yang diterimanya. Penipuan, begitulah balasan petugas Bea Cukai atas pesan Zahra. Saat itulah Zahra menyadari bahwa dirinya telah ditipu dan kehilangan jutaan dolar.

Penipuan yang dihadapi Zahra terulang lagi dan lagi. Cara yang digunakan sangat cerdik, para penipu menggunakan nama otoritas penting, salah satunya Departemen Bea Cukai, untuk mengintimidasi korbannya.

Penipu juga berpura-pura menjadi petugas bea cukai, mengklaim bahwa barang yang dibeli secara online diblokir karena masalah dokumentasi dan mereka didenda dan didenda karena penangkapan yang sah.

Menanggapi kejadian tersebut, Wakil Kepala Bidang Masyarakat dan Bea Cukai Budi Prasetio menegaskan, penipu selalu pandai mengendalikan pikiran korban dan mengancam bagaimana memaksa korban mengirimkan uang untuk menyelesaikan masalah. selesaikan dengan cepat.

“Tentunya jika ada produk yang tidak sesuai ketentuan, pihak bea cukai tidak pernah memindahkannya ke rekening lain dan meminta pembayaran,” tegasnya.

Budi mengatakan, pengalaman Zahra menunjukkan bahwa masyarakat harus memahami beberapa ciri penipuan agar terhindar dari kejadian serupa. Fitur-fiturnya adalah sebagai berikut.

1. Adanya pajak yang tidak adil;

2. Menggunakan nomor kontak orang tersebut, namun mengaku sebagai petugas Bea Cukai;

3. Menggunakan foto petugas bea cukai palsu;

4. Ancaman hukuman/kejahatan;

5. Adanya keterpaksaan untuk melakukan transaksi ke rekening pribadi.

Budi menambahkan, “Jika menemukan barang-barang tersebut, harap menghubungi bea cukai atau media sosial di Bravo Customs and Emergency 1500225. Hindari kehilangan.”

Penipuan bea cukai merupakan salah satu jenis penipuan yang semakin populer di kalangan masyarakat yang tertarik berbelanja online, terutama di akhir tahun. Seperti Zahra, ketidaktahuan dan ketakutan membawa kita ke dalam perangkap penipu. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk berhati-hati, meninjau informasi, dan menghindari keputusan terburu-buru yang dapat merugikan.

“Dengan memahami tanda-tanda penipuan, kita dapat menghindari kerugian yang tidak perlu dan mewaspadai penipuan di bea cukai,” kata Budi.

Simak video “Bea Cukai Batam Tangkap 2 Penumpang Barang Sabu Seberat 685 Gram” (prf/ega)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *