Jakarta –
Para peneliti telah mengungkapkan satu cara untuk membantu masalah berada di Korea Selatan. Penipuan diperpendek menjadi 35 jam seminggu.
Menurut pelajaran itu, banyak jam kerja membuat pasangan muda di Korea Selatan tidak ingin memiliki keluarga. Laporan ini dirilis oleh Syeeeongi Reach Institute (GRI).
Dari penelitian mereka, harga terendah di dunia memiliki sehubungan dengan budaya perusahaan yang membutuhkan lebih banyak jam untuk melanjutkan.
Dikenal, Korea Selatan memiliki jumlah yang sangat rendah. Pemberitahuan pemerintah dari tahun 2023 menunjukkan jumlah anak -anak hamil di Korea Selatan selama 0,72, yang sudah 0,78.
Para peneliti mengatakan jam kerja dan Korea Selatan pada saat itu adalah 52 jam seminggu. Aturan digunakan pada tahun 2018, yang ada dengan 40 jam cukup 12 jam ekstra satu jam.
Masalahnya mengatakan bahwa antara kehidupan adalah pekerjaan yang cukup bagi warga negara yang ingin memiliki keluarga.
Pada tahun 2024 meminta jam kerja 1.000 tahun yang efektif 20 hingga 59, jam kerja disebut hambatan besar untuk mengurangi gelar keluarga. Sekitar 26,1 persen pria dan 24,6 per 100,5% wanita menyebutkan bahwa ini dianggap sebagai penghalang.
Penduduk yang sebelumnya sudah menikah dan memiliki dua koin yang menggambarkan persyaratan kuat untuk mengurangi waktu jam ini. Mereka berharap memotong sekitar 84 hingga 87 menit dari hari -hari staf mereka.
GRI menerima bahwa lembaga pemerintah mengarah pada beberapa minggu, dan memikirkan perhitungan waktu untuk bepergian sebagai jam yang dibayar.
“Carround [sekitar 3 jam kerja adalah anak -anak yang paling penting antara 35 jam dan bagian penting dari earm selatan.
Dalam beberapa tahun terakhir, Korea Selatan mencari penggunaan jam kerja untuk menambah pekerjaan bekerja dan menangani masalah orang. Secara khusus, pada tahun 2024, rezim Gyligg memulai 4-hukum, yang mempengaruhi lebih dari 50 organisasi.
Ini membantu karyawan untuk memutuskan selama beberapa jam setiap minggu atau dikurangi selama berjam -jam. Lihat filmnya