Jakarta –
Kanker terkait obesitas sedang meningkat di Tiongkok, meningkat sebesar 3,6 persen antara tahun 2007 dan 2021. Peningkatan ini terutama terjadi di kalangan generasi muda.
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Cell Press Journal Med, kanker masih menjadi salah satu penyebab utama kematian di Tiongkok, dengan kanker paru-paru menjadi jenis yang paling umum. Sebaliknya, kanker yang berhubungan dengan obesitas seperti kanker kolorektal, kanker payudara, dan kanker tiroid meningkat pesat. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa obesitas akan segera menggantikan merokok sebagai faktor risiko utama kanker yang dapat dicegah.
“Tingkat kelebihan berat badan dan obesitas di kalangan anak-anak dan remaja Tiongkok mendekati angka di Amerika Serikat, meskipun upaya kesehatan masyarakat selama bertahun-tahun berfokus terutama pada peningkatan kesadaran,” kata penulis studi Jin Kui Yang, seorang ahli endokrinologi di Capital Medical University di Beijing.
Yang dan timnya menganalisis semua kanker yang baru didiagnosis di Tiongkok antara tahun 2007 dan 2021. Selama periode tersebut, terdapat lebih dari 651.000 kasus kanker di Tiongkok, dengan sekitar 48 persen diidentifikasi sebagai salah satu dari 12 kanker terkait obesitas yang diakui oleh Organisasi Kesehatan Dunia.
Studi tersebut menunjukkan peningkatan sebesar 15 persen setiap tahunnya di kalangan usia 25 hingga 29 tahun. Selain itu, orang yang lahir antara tahun 1997 dan 2001 memiliki kemungkinan 25 kali lebih besar untuk didiagnosis menderita kanker akibat obesitas dibandingkan dengan mereka yang lahir antara tahun 1962 dan 1966.
Kanker usus besar, rektal, payudara, tiroid, ginjal, dan rahim adalah beberapa jenis kanker yang paling cepat berkembang pada kaum muda akibat obesitas.
“Tren ini konsisten dengan meningkatnya angka kelebihan berat badan dan obesitas di kalangan generasi muda di Tiongkok,” kata Yang.