Jakarta –

Read More : Ngeri! Bellingham Diproyeksi Mainkan 1.200 Laga

Seorang wanita bernama Jane Lu memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya sebagai kasir untuk membangun bisnis dari mobilnya. Keputusannya membangun bisnis membuahkan hasil dan mampu meraup Rp 1 triliun. Menariknya, ia mendirikan bisnis tersebut secara diam-diam tanpa sepengetahuan orang tuanya.

Jauh sebelum ia sukses seperti sekarang, Jane adalah seorang imigran asal Tiongkok dan orang tuanya datang ke Australia. Ketika Jane pertama kali datang ke Australia pada usia 8 tahun, dia tidak bisa berbahasa Inggris. Orangtuanya juga bekerja serabutan selama bertahun-tahun untuk menjalani kehidupan baru di Australia.

CNBC Make it, Selasa (19/11/2024).

Setelah dewasa, Jane bekerja sebagai akuntan di salah satu kantor akuntan terbesar di Australia. Dia bekerja di sana selama sekitar dua setengah tahun, kemudian pindah ke Ernst & Young (EY), salah satu dari 4 firma teratas di dunia.

Meski sukses bekerja dengan ‘The Big Four’, Jane mencoba membangun bisnis pakaian bersama temannya. Bisnis yang diberi nama Fat Boy ini mengusung konsep pop-up store. Pop-up store merupakan strategi bisnis yang dipikirkan ketika brand menjual produknya di dekat konsumen.

Ia memanfaatkan garasi orang tuanya sebagai tempat penyimpanan semua perlengkapan usahanya. Dia dan rekan-rekannya menghabiskan waktu luang mereka dengan membagikan kartu nama dan mempromosikan bisnis mereka kepada pemasok.

Jane berkata: “Saat itu, saya sedang menikmati bisnis saya dan mulai bosan.

Jane berani meninggalkan pekerjaannya di EY pada Juni 2010. Namun, ia menyembunyikannya dari orang tuanya. Ia tak mau memberi tahu orang tuanya bahwa ia lebih suka berjualan pakaian daripada bekerja di perusahaan besar.

“Saya tidak tega memberi tahu orang tua saya bahwa saya tiba-tiba berhenti dari pekerjaan saya menjual pakaian di sebuah toko,” katanya.

Hanya satu bulan setelah Jane berhenti dari pekerjaannya, temannya memilih untuk berhenti dari pekerjaannya. Saat itu, Jane belum yakin bisa mengerjakan pekerjaannya sendiri. Oleh karena itu, ia menutup usahanya pada Juli 2010.

Jane menganggur selama dua bulan, dan bertemu dengan seorang pengusaha di sebuah perusahaan pemasaran online. Ia terinspirasi dan memutuskan untuk membuat bisnis baru bernama Shopo. Model bisnisnya adalah menjual pakaian secara online.

Keputusan Jane membuahkan hasil. Pada tahun 2011, penjualan usahanya mencapai 9.000 dolar Australia atau Rp92,7 juta (kurs Rp10.310) per bulan. Dua tahun kemudian, penjualan Shopo mencapai Rp 10,3 miliar.

Saat itulah Jane mengaku kepada orang tuanya bahwa ia tidak lagi bekerja, melainkan menjadi wirausaha. Saat ini pendapatan Shopo sudah di atas Rp 1 triliun per tahun.

“Dulu saya berpikir untuk menabung setengah juta dolar dalam bentuk saham. Yang terburuk bagi saya adalah jika bisnis ini tutup, saya harus memulai bisnis lain. Tapi sekarang saya bisa mengubah jalur karier saya.” Baca selesai.

(fdl/fdl)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *