Bogor –

Wakil wilayah Bogor, Jaro Ade menekankan pentingnya mengatur sektor wisata Mount Port dan Gunung Saree dan secara langsung memengaruhi sumur penduduk, termasuk meningkatkan infrastruktur dan mengevaluasi laju akses.

Instruksi ini dikirim pada hari Rabu (4/30/2025) pada pertemuan dengan pemegang saham di kantor distrik Pami Jahan. Dari akses ke jalan ke sistem tiket masuk di daerah tersebut, banyak masalah penting dikonsultasikan di daerah Taman Nasional Kunung Halimun Salkar (TNGHS).

Mereka berkata, “Tanah hijau tidak boleh rusak. Kita akan diberi kemampuan alami yang baik, jadi kita harus merawatnya bersama,” katanya.

Mereka terlibat dalam keadaan infrastruktur, terutama sektor pariwisata yang berbahaya. Salah satunya adalah rute dari semua sari ke pelabuhan gunung dicatat oleh penduduk dalam kondisi berbahaya. Wakil Wilayah meminta Kepala Sub -District untuk segera mengusulkan untuk menambahkan Public Street Lighting (PJJ) ke titik lemah.

Dia berkata, “Kami akan mengambil tinjauan langsung tentang hal itu dan melaporkannya ke bupati, sehingga kami dapat memasuki skema Mussarenbang 226. Jika memungkinkan, itu dapat dipercepat melalui layanan PUPR,” katanya.

Mengenai tiket akses, Jaro Ade mengingatkan bahwa manajemen dan bentuk yang diambil oleh TNGH dikendalikan oleh TNGHS. Namun, ia berharap bahwa semua pihak dapat mempertahankan cuaca pariwisata yang sehat dan tidak dapat mentolerir tamu.

“Yang penting adalah bahwa tur harus memiliki efek positif pada ekonomi masyarakat,” tambahnya.

Dia juga menekankan pentingnya memperkuat UMKM setempat sebagai bagian dari pengembangan daerah wisata. Menurutnya, pengembangan UMKM harus dimasukkan dalam probabilitas masing -masing wilayah sehingga manfaat finansial lebih setara.

Perwakilan TNGHS, Dudi mengungkapkan bahwa daerah yang dikelola di wilayah Bogor mencapai 5.000 hektar, termasuk 9 sub -distribusi dan desa 38 desa. Tetapi sampai saat ini, tidak ada perjanjian kerja sama formal antara partai mereka dan pemerintah Bogor Regency.

“Kami berharap bahwa mungkin ada lebih banyak koordinasi konkret di masa depan, terutama karena penguatan komunitas,” kata Dude.

Dia memperjelas bahwa retribusi tiket masuk adalah bagian dari pendapatan negara yang tidak dibawa (PNBP) bahwa negara harus disimpan dalam kas, tetapi partainya terbuka untuk dibahas sehingga kebijakan ini seharusnya tidak sulit bagi rakyat.

Kepala Sub -Distract, Wawan Surya mengucapkan terima kasih atas wakil presiden dan mengajukan pengaduan dari masyarakat. Mereka memiliki biaya tiket yang tinggi, yang berdampak langsung pada penduduk bahwa jumlah kunjungan tergantung pada sektor pariwisata dan pendapatan orang -orang yang terkena dampak secara langsung.

Pertemuan itu juga dihadiri oleh komponen otot, perwakilan TNGHS, kepala desa, kepala komunitas, aktor UMKM, pengusaha, aktivis wisata. Semua pihak mengharapkan langkah -langkah konkret untuk membuat penghuni lebih ramah, terorganisir dengan baik dan dipengaruhi.

Periksa videonya

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *