Jakarta –

Viral di media sosial, Djakarta Warehouse Festival (DWP) diterpa tuduhan pemerasan oleh polisi terhadap turis Malaysia.

Isu ini terungkap ketika cerita tentang turis Malaysia menjadi viral di aplikasi Tiktok. Mereka mengaku berhenti menonton konser Ayep-Ajep DVP karena diejek polisi Indonesia.

“Aku kapok ke Indonesia lagi,” tulis seorang warga Malaysia di profil TikTok miliknya.

Warga Malaysia lainnya berkata: “Kami tidak pernah merasa aman untuk datang ke acara ini. Itu sangat buruk.”

Saat menjelaskan dokumen tersebut, turis asal Malaysia tersebut mengatakan mereka diminta menunjukkan paspor. Mereka mengaku terpaksa menjalani tes urine sambil menari.

Tak berhenti sampai disitu, mereka juga mengaku meminta uang kepada polisi yang bertugas. Korbannya pun tidak hanya satu atau dua orang saja, melainkan banyak orang.

Direktur Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ari Syam Indradi mengatakan, pihaknya sedang menyelidikinya. Bidpropam Polda Metro juga telah dikerahkan untuk mengusut dugaan pencurian tersebut.

Menindaklanjuti kabar tersebut, Polda Metro Jaya saat ini sedang melakukan penyelidikan menyeluruh dengan Bidpropam, kata Ade Ari kepada wartawan akhir pekan lalu.

Berdasarkan pemeriksaan polisi, sekitar 45 Warga Negara Malaysia (WN) telah terdaftar sebagai korban polisi dalam acara DWP dengan barang bukti uang sebesar 2,5 miliar.

Jadi dari hasil penyelidikan kami, kami harus mengklarifikasi bahwa korban adalah warga negara Malaysia, dari penyelidikan dan identifikasi ilmiah, kami menemukan 45 orang, kata Kepala Divisi Distribusi Kepolisian Tanah Air, Irjen Abdul. Karim, Selasa (24.12).

Berdasarkan hasil penyelidikan, ada 18 anggota polisi yang terlibat dalam kasus tersebut. Direktur Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko membenarkan kebenaran pernyataan tersebut.

Brigjen Trunojudo menulis, “Jumlah tersangka yang ditangkap sebanyak 18 orang, terdiri dari personel Polda Metro Jaya, Polsek Metro Jakarta Pusat, dan Polsek Metro Kemayoran. Personil yang ditahan Propham Poly akan segera melakukan penyelidikan.” dalam siaran pers.

Tindakan polisi pariwisata anti-Malaysia yang mencuri acara DWP tentu saja tidak bisa ditoleransi dan akan ditindak sesuai hukum.

Trunojudo menulis, “Polri tidak akan mentolerir kekerasan yang dilakukan anggota Polri sebagai wujud komitmen menaati hukum dalam rangka meningkatkan keamanan, melindungi dan melayani masyarakat” sebagai ujian moral.

Polri memastikan kasus tersebut akan diusut tuntas. Pekan depan, Polri akan melakukan tes perilaku terhadap 18 anggota polisi.

“Akhirnya kami pastikan di Divpropam kami akan mengusut kasus ini yang rencananya akan kami lakukan minggu depan, setelah kami membuat kode etik yang akan kami lakukan minggu depan,” kata Direktur Pemasaran Polri di Tanah Air. Jenderal Abdul Karim, di Jakarta, Selasa (24/12). Tonton video “Video: Menteri Kesenian Minta Maaf ke Polisi Atas Pelecehan Penonton DWP” (wsw/wsw)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *