Jakarta –
PERINGATAN: Informasi ini tidak dimaksudkan untuk mendorong siapa pun melakukan bunuh diri. Jika Anda mempunyai pikiran untuk bunuh diri, segera hubungi psikolog atau psikiater terdekat untuk mendapatkan bantuan. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami tanda-tanda peringatan bunuh diri, segera hubungi Saluran Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan di 021-500-454 atau saluran bantuan 24 jam lainnya di D’Patens 24 ala layanan dukungan psikososial) di nomor 0811 979 10000 .
Wanita kondang berjuluk FM baru-baru ini heboh di media sosial usai bunuh diri di rumahnya di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Minggu (14/4/2024). Aksinya pun ia rekam secara langsung di laman Instagram miliknya.
Seperti yang kalian ketahui, M.J. Sebelum bunuh diri, ia sempat bertengkar dengan pacarnya. Berdasarkan pemeriksaan petugas polisi, tidak ada tanda-tanda penganiayaan dan M.J meninggal dengan cara digantung.
Selain kejadian mengerikan tersebut, psikolog klinis Anastasia Sari Dewey mengatakan ada beberapa alasan mengapa seseorang bisa melakukan bunuh diri. Salah satunya sebagai semacam “pesan terakhir” kepada orang yang mereka kenal.
Kemungkinan penyebabnya untuk direkam di luar pemberitaan, atau sebagai wujud kehidupan terakhirnya di dunia, kata Sari saat dihubungi detikcom, Kamis (18/4/2024).
“Lebih jauh lagi, bisa jadi itu adalah bentuk ‘hukuman’ bagi orang yang melakukan tindakan menyakiti diri sendiri, itu bisa saja terjadi,” lanjutnya.
Ia mengatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan seseorang untuk mengakhiri hidupnya. Misalnya, Anda dihadapkan pada masalah yang buntu atau sulit menerima konsekuensinya.
Tak hanya itu, masalah mental yang sudah berlangsung lama dan menumpuk juga bisa menjadi faktor lain yang mungkin terjadi. Penderita kondisi ini bisa “dekat” dengan hal-hal yang menyebabkan dirinya stres sehingga merasa putus asa.
“Kondisi selanjutnya yang mengarah pada bunuh diri bisa berupa gangguan kesehatan mental, dia mempunyai kondisi klinis dimana dia memiliki pemikiran, perilaku impulsif, bahkan halusinasi, delusi, yang membuatnya berpikir bahwa bunuh diri adalah hal yang benar untuk dilakukan. keberatan. mungkin saja,” kata Sari.
Menurut Sari, kombinasi dorongan tersebut akhirnya membuat seseorang melakukan hal yang tidak terpikirkan. Dalam beberapa kasus, bunuh diri mendadak terjadi karena ketidakstabilan mental.
“Ini bisa bersifat impulsif, atau bisa datang tiba-tiba karena kesehatan mental yang tidak stabil, yang bisa menjadi salah satu alasan orang berpikir untuk bunuh diri,” ujarnya. Tonton video “3 Faktor Penyebab Perilaku Bunuh Diri pada Remaja” (avk/naf)