Yukata –
Seorang pembawa virus yang membuat kesal seorang turis setelah mereka menolak memberikan uang di Malioboro telah ditangkap oleh Satpol PP DIY.
Pengamen jalanan itu kemudian memberikan pernyataan untuk tidak mengulanginya lagi.
Kepala Bidang Ketertiban dan Ketentraman Masyarakat Satpol PP DIY Loekman Hadi Noegroho Soempeno mengatakan, penangkapan pengamen berhuruf A itu terjadi pada Rabu (12/4/2024).
“Saat sedang mengemudi, dia terpaksa meminta uang dalam keadaan yang tidak pantas, mungkin dalam keadaan mabuk atau apalah,” jelas Loekman saat diwawancarai wartawan, Kamis (12/5/2024).
“Saat para tamu merekamnya, dia berteriak dan mengucapkan kata-kata yang tidak pantas,” katanya.
Upaya pencarian sempat dilakukan Satpol PP Yogyakarta namun tidak membuahkan hasil, kata Loekman. Untuk itu, Satpol PP DIY pun turut serta melakukan penggeledahan dengan melakukan penggeledahan.
“Kebetulan kemarin kami dari kelompok saya Satpol PP mengunjungi Malioboro. Di Sumbu Filosofi. Kami juga menanyakan kepada pengamen lain apakah mereka kebetulan mengenalnya. (Saat penggeledahan) Kami bertemu. . Berbicara.
Pengamen jalanan segera dipindahkan ke UPT Departemen Cagar Budaya. Ia pun mengakui perbuatannya dan mengeluarkan pernyataan menolak mengulanginya.
Menurut Loekman, jika pengemudi kembali bertindak, maka akan dikenakan sanksi lebih tegas yang bisa setara dengan pelanggaran ringan (denda).
“Kami memintanya untuk memberikan pernyataan bahwa dia tidak akan melakukan hal seperti itu lagi dan ini sudah ditandatangani. Dia meminta maaf dan akhirnya kami lepaskan,” tutupnya.
Sebelumnya, ada cuplikan video seorang pengendara mobil di Malioboro, Jogja, yang berang karena tidak diberi uang untuk dibagikan secara luas di media sosial. Terkait hal ini, Satpol PP juga melakukan pencarian terhadap pengamen jalanan.
Video tersebut menjadi populer setelah diposting oleh pengguna Instagram @Jogja yang menyebutkan kejadian tersebut terjadi pada Minggu (01/12). Menerbitkan ulang kisah seorang turis yang dihina oleh pengamen jalanan.
Seperti dikisahkan dalam video, turis tersebut sedang duduk santai bersama ibunya di penyeberangan pejalan kaki Malioboro diiringi pengamen jalanan. Setelah sang sopir bernyanyi, ibu turis tersebut menyadari bahwa dirinya tidak berubah.
Pernyataan tersebut berbunyi: “Semoga hal seperti ini tidak terjadi pada Anda, karena sejujurnya saat Anda pergi berlibur, mendapatkan hal seperti ini memang membuat Anda merasa tidak bahagia dan khawatir akan hal-hal yang terjadi”. Oleh detikJogja. Selasa (12/3/2024).
“Padahal kami iktikad baik, kami minta maaf karena tidak bisa memberikan uang karena uang kami habis, tapi sopirnya tidak terima. Saya minta maaf guru, saya juga merekamnya di video untuk melindungi saya jika terjadi sesuatu. Selain itu, lanjutnya, “Ada hal-hal yang tidak ingin terjadi, ada buktinya karena sebelumnya ayah pun marah dan mulai mendekati kami.”
__________________
Artikel ini dimuat di detikJogja. Saksikan video “Alasan protes relokasi pedagang rusun di Malioboro 2 berakhir dengan kerusuhan” (wkn/wkn).