Jakarta –

Beberapa orang masih percaya bahwa kipas angin menyebabkan “paru-paru basah” atau pneumonia. Termasuk kasus viral seorang pria yang mengaku dirawat di rumah sakit karena sering mengipasi wajah dan kakinya.

“Berhenti mengarahkan kipas angin ke wajah atau telapak kaki Anda,” kata pria itu di akun pribadinya yang viral di TikTok, memperlihatkan foto rontgen paru-parunya.

Mengoreksi anggapan tersebut, dr Deny Noviantoro SpP menegaskan, pneumonia tidak ada kaitannya dengan penggunaan ventilator. Faktor risiko pneumonia antara lain bakteri, virus, dan paparan asap.

“Alasan penggunaan kipas angin hanya mitos, hanya saja bakteri, virus, jamur bisa menempel pada kipas angin yang tidak pernah dibersihkan, dan itu berbahaya,” jelasnya dalam webinar online yang dikutip Selasa (9/10/). 2024).

Selama kipas angin dibersihkan secara berkala dan kecepatannya tidak maksimal, kata dia, masyarakat tidak perlu terlalu khawatir.

“Biasa saja dan tidak ada masalah nyata,” lanjutnya.

Meski begitu, ia telah memberikan resep kepada orang-orang yang memiliki riwayat penyakit tertentu yang melemahkan sistem kekebalan tubuh, seperti penderita diabetes dan HIV.

“Kadang kalau imunitas kita turun, mungkin bakteri yang seharusnya kita bunuh tidak bisa, sehingga memang menimbulkan gejala, jadi pastikan ruangannya bersih juga,” ujarnya.

Artinya pada kondisi tertentu dapat menimbulkan reaksi ringan maupun berat tergantung kondisi masing-masing. dr Denny meminta masyarakat mewaspadai sejumlah keluhan yang mengindikasikan pneumonia.

Gejala awal yang sering muncul adalah demam yang diikuti batuk terus-menerus yang biasanya memburuk dalam waktu kurang dari dua minggu. Batuk dapat disertai dengan keluarnya dahak yang cukup banyak, hingga akhirnya penderita merasakan sesak napas.

“Jika sesaknya semakin parah sebaiknya lebih waspada,” sarannya.

“Faktor risikonya banyak sekali, yang pertama tentu saja paparan asap, baik asap rokok yang kita hisap sendiri, maupun asap rokok yang kita hirup secara pasif, yang tentunya menurunkan kekebalan tubuh. Asap mobil, asap kayu, dan asap lainnya seringkali dianggap biasa » Tapi tetap bisa menurunkan imunitas paru kita,” tutupnya. Simak video Ciri-ciri Paru-Paru Basah (naf/kna)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *