JAKARTA – Laporan virus tentang pemerkosaan dokter bandung di Rumah Sakit Hassan Sadikin (RSHS). Mereka mengklaim sebagai penduduk anestesi yang memberikan anestesi dan membuat pasien tidak sadar.
Sampai akun Instagram diunggah, pasien mengatakan bahwa pasien diberitahu untuk tidak memahami bagaimana prosesnya terjadi, jadi hanya panduan dokter yang terjadi. Pada saat itu, korban benar -benar membawa darah ke orang tua korban di unit perawatan intensif, yang membutuhkan donor sebelum operasi.
“Di lantai 7 korban, mereka mengklaim mengubah pakaian dan pakaian pasien dengan akses yang lebih lama, dan pasien tidak mengerti apa prosedur salib yang menarik, patuh, masih memasuki kerang ** l*m, dan terus terjadi sekitar tengah malam,” katanya kepada dugaan kronologi.
Kemudian mereka mengatakan tersangka terwujud tepat sebelum fajar pada pukul 04:00. Dia keluar tetapi merasakan sakit di alat kelamin.
“Pada akhirnya, korban bertanya setelah kematian Spog. Ditemukan bahwa ada sperma sebelumnya,” lanjut pernyataan itu.
Uncad dan rsh membuka suara
Dikatakan bahwa Universitas Padjadjaran (UNCAD) dan Dr. Hasan Sadikin (RSHS) menerima laporan terkait dari keluarga pasien sebelum Maret 2025.
Dia mengatakan dia menjamin bahwa dia mengkritik semua tindakan pelecehan seksual dalam layanan kesehatan dan ilmiah. RSHS dikatakan disertai oleh korban ke barat -java -java -Police atau polisi -java -i -i -miagam.
“Saat ini, korban telah dibantu dari polisi regional dan layanan anak -anak ke polisi regional Barat (PPA).
RSH berjanji untuk melindungi kerahasiaan para korban dan keluarga. Sanksi dugaan pelaku diproses oleh universitas.
“Karena mereka mencurigai PPD yang dipercayakan kepada karyawan RSHS sebagai RSH, tindakan perusahaan dilakukan melalui Unpad, menolak program yang relevan dari program PPDS,” RSHS menjelaskan.
Lihat Video: “Video: Geger Dr. PPDS Dr.