Jakarta –

Panduan etika dan aturan residensi dalam proses Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) yang viral di media sosial. Begitu pula dengan kabar meninggalnya seorang dokter warga yang diduga bunuh diri akibat kekerasan. Namun Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang baru-baru ini membantah kematian tersebut terkait kekerasan.

FC Undip mengklaim status nol kekerasan mulai 1 Agustus 2023.

Terlepas dari kasus-kasus ini, Buku Panduan Viral terutama mencantumkan sopan santun dan kepatuhan yang harus ditunjukkan oleh remaja kepada orang yang lebih tua.

Salah satu poin dalam buku panduan tersebut berbunyi: “Bersiaplah untuk menerima tugas tambahan dari senior.”

Terlepas dari keasliannya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut buku tersebut juga berisi petunjuk bagi peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS). Namun, perintah yang dia terima banyak mengandung unsur kekerasan karena isinya berada di luar tanggung jawab dokter junior.

Boody juga memperhatikan bahwa buku tersebut tidak menunjukkan hubungan antara manfaat dan proses pendidikan.

“Lagipula di buku panduannya bilang harus beli, harus sewa, jadi kita cek apakah kita (dokter peserta PPDS) harus mengeluarkan uang dan apakah bisa crore sebulan atau ratusan juta setahun. ,” kata Budi. Kamis (17/8) saat konferensi pers virtual.

Boody tidak menyebutkan di rumah sakit mana dokter yang menyiapkan buku panduan itu bermarkas. Ia meyakinkan, buku tersebut juga akan diberikan kepada warga yang menjalani PPDS di RS Sirsa Kementerian Kesehatan.

Selain itu, ia bahkan mendengar hinaan rasial dari para dokter senior yang kerap menyebut juniornya sebagai binatang.

“Ini rumah Kementerian Kesehatan jadi ini perlu diselesaikan. Kita tidak ingin rumah kita dipenuhi sampah-sampah yang tidak beradab. Kita ingin menjadi rumah yang baik dan berbudaya,” kata Boodi.

Menkes mengomentari meninggalnya seorang warga kawasan Undip yang tengah mendapat perawatan di RSUD Kariyadi baru-baru ini. Dia meyakinkan bahwa pemerintah tidak akan bermain-main dalam menanggapi kekerasan tersebut.

Kepada detikcom, Rabu (14/8/2024), ia berkata, “Kami menjatuhkan sanksi 6 bulan lalu, kami tidak akan menyerah. Kami akan menjatuhkan sanksi yang lebih berat.”

Informasi dalam artikel ini tidak dimaksudkan untuk mendorong siapa pun melakukan tindakan serupa. Jika Anda mengalami gejala depresi yang mungkin berujung pada pikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan ke orang yang bisa membantu, seperti psikolog, psikiater, atau klinik kesehatan mental. “Menteri Kesehatan mengatakan kekerasan dalam pendidikan kedokteran selalu ditutup-tutupi” (naf/up)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *