Kentang –
Read More : Berlayar Tanpa Busana 11 Hari di Kapal Pesiar Norwegia
Sebuah vila di Bali menjadi saksi bisu laboratorium narkoba rahasia. Harga sewanya Rp 2 juta per hari
Vila yang terletak di Desa Ungasan, Jalan Sempaka Gading, Kecamatan Kuta Selatan, Kota Badung, Bali itu digerebek polisi pada Senin (18/11/) pukul 15.00 Wita.
Vila tersebut ternyata digunakan sebagai laboratorium rahasia yang memproduksi tembakau, ganja, dan koplo bernama Happy 5 oleh para tersangka.
Komisaris Jenderal Polisi Wahu Widada mengatakan pada hari Selasa, “Setelah kami melakukan pengawasan dan penyelidikan intensif, terungkap bahwa laboratorium rahasia ada di sini. Kami akhirnya menemukan laboratorium tersebut di sini.” /11/2024) kemarin
Menurut tim Detik Bali di lokasi, vila yang terletak tak jauh dari kawasan wisata Uluwatu ini memiliki tiga lantai. Dua lantai, bangunan induk dan lantai atas dengan pasir polos atau joglo
Villa dilengkapi dengan garasi dengan pintu kayu harmonis dan halaman di sebelah kiri jika dilihat dari depan.
Bengkel tersebut memproduksi bahan dan bahan baku pembuatan lima obat, ganja cair, dan hasilnya. Ruangan lain digunakan untuk dugaan aktivitas narkoba
Mereka adalah MR (30), RR (25), NP (27), dan Denny Akbar Hidayat alias DA (28). Mereka menggunakan vila itu sebagai rumah sementara kelimanya memproduksi ganja dan ganja cair yang lezat
Villa ini terletak di Death Road yang hanya mampu menampung satu mobil dan satu sepeda motor Tidak ada satu vila pun Masih banyak lagi villa on the road tempat tinggal orang asing di Bali
Awalnya di Jalan Gatot Subroto (Denpasar Utara). Butuh waktu, tapi kami terus meneliti dan akhirnya labnya ada di sini, kata Wahoo.
Wahoo mengungkapkan, keberadaan laboratorium narkoba rahasia di vila tersebut bermula dari terungkapnya kasus serupa di Yogyakarta pada September 2024.
Selain itu, terdapat informasi dari Bea dan Cukai mengenai pengangkutan bahan baku pembuatan tiga jenis obat: lima printer, obat kebahagiaan, bahaya, dan pod (bagian untuk rokok elektrik atau WP).
Selain itu, prekursor dan barang-barang manufaktur lainnya berupa bahan kimia diekspor dari Tiongkok ke Indonesia Pengangkutan kargo dilakukan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta
Wahi berkata, “Kami menduga itu untuk produksi obat-obatan, bukan transportasi.”
MR dan tiga pelaku lainnya membayar Id 2 juta sehari yang dibayarkan dua minggu sekali, selama tinggal di vila. Wahoo menduga metode pembayaran tersebut sengaja digunakan untuk memudahkan pergerakan mereka ketika situasi tampak tidak aman
“Ini seharusnya memudahkan mereka, ketika terjadi sesuatu, mereka bisa segera bergerak,” jelas Wahoo. “Berbeda dengan tempat lain, ketika mereka merasa seperti sedang menangkap orang yang dicurigai, mereka akan melarikan diri. “
Terkait pergerakan tersebut, Wahoo mengimbau warga segera melaporkan kejadian janggal tersebut kepada polisi. Dia menyebutkan penggerebekan baru-baru ini terhadap laboratorium rahasia yang memproduksi ganja sintetis di desa Kanggu, distrik Badang.
Wahoo bilang villanya kecil, tapi konsumsi listriknya 72.000 watt. Ini bukanlah vila laboratorium narkoba pertama di Bali
Ini bukan pertama kalinya pabrik obat ditemukan di sebuah vila di Bali. Pada Mei 2024, Bearscream Polri membongkar laboratorium rahasia (Laboratorium Gupta) di sebuah vila di Kangu, Kuta Utara, Badung, Bali.
Tiga warga negara asing (WNA) ditangkap usai penggerebekan pabrik obat ganja mephedrone dan hidroponik yang berlokasi di Sunny Village Villa.
Dilanjutkan pada Juli 2024, Villa Rumah Mama Ji di Desa Kelusa, Kecamatan Payangan, Provinsi Gianyar juga dialihfungsikan menjadi “pabrik obat”. Penyewa sekaligus pekerja pabrik obat tersebut adalah tiga orang warga Filipina, Diego Alejandro Santos alias DAS (28) dan dua orang wanita berinisial PMS (ibu DAS) dan DOS (saudara perempuan DAS).
——-
Artikel ini diposting di detikBali Saksikan video “Video: Bagaikan Film Laga! Polisi Kedua Menggerebek Lab Narkoba di Pasir” (wsw/wsw)