Jakarta –
Vietnam sedang mengembangkan pariwisata mewah yang menargetkan orang-orang berkantong tebal. Hal ini sejalan dengan tren yang sedang berkembang di dunia. Indonesia juga tidak mau kalah.
“Pasar barang mewah kelas atas sedang berkunjung ke Vietnam. Makanya India, China, Rusia datang ke Vietnam, apakah kita tersesat di sini? Kalau di India ada ribuan barang mewah, produk apa yang kita tawarkan barang mewah itu,” kata dia. wakil. Rizki Handayani Mustafa, Departemen Perindustrian dan Investasi, Kementerian Pariwisata.
Senin (11/11/2024), ia berbicara di hadapan pimpinan Asosiasi Perusahaan Perjalanan dan Pariwisata Indonesia (ASITA) di kantor ASITA di kawasan Fatmawati, Jakarta.
Pemerintah, dalam hal ini kementerian, tengah mendata siapa saja yang menjadi traveler terbanyak saat ini. “Baik korporasi maupun swasta, kami juga akan bekerja sama dengan maskapai penerbangan. Makanya database itu penting.”
Vietnam baru-baru ini menjadi tujuan menarik bagi wisatawan kelas atas. Banyak negara mencari wisatawan yang rela mengeluarkan banyak uang demi pengalaman unik dan mewah.
Vietnam dengan atraksi seperti Ha Long Long, Hoi An dan Phu Quoc dapat menarik pengunjung jenis ini.
Strategi pengembangan pariwisata Vietnam hingga tahun 2030 mengidentifikasi menarik investasi, mengembangkan pariwisata mewah dan produk pariwisata yang menarik sebagai salah satu bidang penting untuk menarik wisatawan internasional, meskipun pangsanya hanya 5 persen dari total jumlah wisatawan yang berkunjung ke Vietnam.
Industri perjalanan dan pariwisata seperti ASITA, Rizki harus kreatif dalam kegiatan penelitian dan pengembangannya untuk mengendalikan minat pasar pariwisata.
“Jika Anda tidak terorganisir, tidak ada cara untuk meningkatkan paket perjalanan. Jika Anda hanya menjual barang yang sama, itu berarti ada sesuatu yang salah dan Anda tidak memahami masalahnya dan melakukan apa yang diperintahkan. R&D ( penelitian dan pengembangan) dalam industri perjalanan dan pariwisata, pariwisata, pemasaran dan produk penting dalam hal
ASITA sendiri telah membentuk dewan penasehat baru bersama presenter TV Charles Bonar Sirait. Kami berharap dengan ditunjuknya Charlie sebagai Penasihat Dewan Direksi ASITA Pusat periode 2024-2029, menjadikan ASITA semakin agih.
Dengan ditunjuknya Dewan Pertimbangan Bang Les ini saya kira akan membawa warna baru bagi ASITA, dan biasanya masukan dari pihak luar bisa memberikan perspektif segar yang seringkali hilang ketika ada orang baru. rakyat. Jadilah pemikir yang segar, dengan harapan “dapat menambah dinamika dan membawa sedikit perubahan”. Saksikan video “Manparecraf hilangkan wisman yang bermasalah di Bali” (dd/dd).