Jakarta –
Read More : Ngeri! Maskapai Ini PHK 1.750 Karyawan Mulai April Besok
Menteri Pertanian (Mental), Amran Sulaiman, menerima kunjungan dari Madam Thai Huang, presiden kelompok itu. Kedatangan pejabat perusahaan Vietnam akan mengeksplorasi peluang investasi di sektor pertanian susu Indonesia.
Pertemuan yang berlangsung pada hari Kamis (13.02.2025) setelah -AMIAZA di Jakarta adalah langkah pertama untuk kerja sama strategis antara kelompok Vietnam dan Indonesia di masa depan.
Amran mengatakan Indonesia memiliki kebutuhan susu dan daging sapi yang relatif besar. Saat ini, produksi internal susu segar hanya memperoleh sekitar 20% dari kebutuhan nasional, dengan kekurangan hingga 4,9 juta ton.
Angka ini meningkat dengan program nutrisi gratis dari pemerintah baru, yang meningkatkan kebutuhan 3,6 juta ton susu segar.
“Indonesia harus meningkatkan kemampuan produksi susu dan daging sapi, yaitu sekitar 4,9 juta ton untuk susu segar dan 0,83 juta ton untuk daging sapi. Dengan penambahan program gizi gratis, produksi tidak menjadi 8,5 juta ton untuk susu segar dan 0,88 juta ton untuk setahun (1).
Dengan menanggapi kondisi ini, pemerintah terbuka jika investor asing memasuki industri susu Indonesia. Menurut Amran, pemerintah bersedia memberikan berbagai insentif politik, dari membebaskan impor pajak untuk peralatan dalam industri hewan dan susu, skema pembiayaan dengan kepentingan kompetitif dan asuransi bisnis.
Sebagai bentuk fasilitasi, Kementerian Pertanian telah menyiapkan tiga lokasi strategis yang dapat digunakan untuk investasi susu skala besar, terutama Wajo-Sidrap, Sulawesi Selatan; Barito-Barito North Barito, Kalimantan Tengah dan Poso (Lumbah Napu), Sulawesi Tengah.
Selain pasokan tanah, pemerintah juga memastikan bahwa mendukung infrastruktur, seperti akses ke jalan, listrik, air bersih, serta kesehatan dan pendidikan bagi pekerja hewan.
“Keberhasilan investasi industri susu tidak hanya bergantung pada tanah, tetapi juga pada infrastruktur yang cukup. Oleh karena itu, pemerintah berfokus pada pengembangan akses yang lebih baik ke jalan, memastikan pasokan listrik yang stabil dan menyediakan fasilitas kesehatan dan pendidikan bagi pekerja di sektor ini,” jelas Amran.
Pemerintah saat ini terus mendorong masuknya investasi asing untuk peternakan sapi. Upaya ini diwujudkan sebagai salah satu tahap strategis dalam makanan itu sendiri. Tahun ini, Kementerian Pertanian bertujuan untuk membawa 200 ribu sapi susu dan 200 ribu pendulum.
Selama pertemuan ini, diharapkan bahwa kerja sama investasi antara Indonesia dan kelompok Vietnam dapat segera dilakukan, untuk meningkatkan produksi susu domestik dan untuk memperkuat keamanan pangan nasional. (HNS/HNS)