Jakarta –
Maman Aburrarahman, menteri perusahaan mikro, kecil dan menengah, bermaksud untuk mengklasifikasikan pengemudi (pengemudi) operator bisnis mikro (pengemudi). Rencana tersebut diimplementasikan dengan memeriksa undang -undang UMKM.
Sang ibu mengakui bahwa status hukum pengemudi Oyola masih belum jelas. Untuk alasan ini, partainya sedang mempersiapkan undang -undang UMKM untuk memastikan kepastian hukum bagi pekerja di bidang ini.
“Undang -undang UMKM kemungkinan akan didorong pada tahun 2026. Salah satu kontennya adalah memasukkan bagian dari bagian dan kriteria perusahaan mikro dan menengah” – mengatakan pada konferensi pers MAMA, di kantornya, Ylkarta Selatan, Selasa (15.15.2025).
Meskipun demikian, Maman percaya itu masih waktu yang diperlukan karena partainya harus melakukan konsolidasi internal sebelum aplikasi secara resmi diselesaikan. Maman menjelaskan bahwa ia bergabung dengan pengemudi Ojol untuk micro -science, ia mendapatkan beberapa insentif ke depan.
Insentif yang berbeda ini mirip dengan orang -orang mikro -enterprise yang telah digunakan sejauh ini. Salah satunya, Minyak Bahan Bakar yang Didukung (BBM) untuk MSM.
“Misalnya, kemarin adalah distribusi dukungan bahan bakar MSM. Nah, jika internet termasuk dalam kelas MSME, itu berarti bahwa teman -teman kita memiliki hak untuk mendapatkan dukungan untuk bahan bakar,” jelas Maman.
Selain itu, ada juga insentif pajak bagi mereka yang memiliki omset kurang dari 4,8 miliar RP, serta tarif – hanya 0,5%. Pengemudi juga menerima pelatihan melalui peningkatan potensi dan sumber daya manusia.
Pengemudi Ojol juga memiliki potensi untuk mendapatkan 3 kilo gas dukungan, termasuk keluarga pengemudi Ojol. Untuk pembiayaan, pengemudi OJOL juga memiliki hak untuk mengakses bisnis orang (KUR) dengan tingkat bunga ringan 6%.
“Ketersediaan dana KUR tersedia dalam pengusaha mikro, kecil dan menengah dengan 6 %. Pinjaman dari satu juta hingga 100 juta RP tidak memiliki janji tambahan,” tambah Maman.
Lihat juga Video: Out Online adalah presentasi yang bagus setelah identitas Jakarta
(Rea/ara)