Jakarta –

Read More : Prabowo Tetapkan Tukin 3 Kementerian, Paling Tinggi Rp 33 Juta!

Utang pemerintah tersebut jatuh tempo menjadi Rp 800,33 pada tahun 2025. Artinya, pinjaman tersebut dibayar oleh pemerintah yang dipilih oleh Presiden Prabowo Subianto.

Namun, Denny Ridwan, Direktur Utang Negara Direktorat Jenderal Keuangan dan Administrasi (DJPPR) Kementerian Keuangan, menilai selama pasar keuangan sehat, utang tersebut masih bisa dikelola.

Senin, 10/6/2024).

Dia mengatakan rata-rata pertumbuhan utang tahunan berkisar antara 600-700 triliun. Pinjaman yang telah jatuh tempo mencapai Rp 800.000 karena pinjaman tersebut diterbitkan sebagai bagian dari upaya melawan pandemi COVID-19.

“Biasanya Rp 600 sampai Rp 700 triliun, baru tahun depan naik karena SBN diterbitkan sebagai respons terhadap wabah Covid, jadi Rp 100 triliun itu sebagian milik Bank Indonesia (BI),” ujarnya.

Dia mengatakan, persoalan pinjaman ini juga sudah dibicarakan dengan BI. Oleh karena itu, kata dia, kami berharap bisa memberikan jawaban yang baik.

“Jadi ini yang bisa dibicarakan, sudah ada kelompok pemerintah dengan BI yang membahas bagaimana menghadapi SBN yang tahun depan akan naik, itu memang diberikan untuk menghadapi wabah ini, supaya nanti kita temukan. solusi, di satu sisi dan untuk menjaga perekonomian kita yang berkelanjutan.” (acd/gambar)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *