Jaket –
Kecelakaan Udara Jeju adalah kecelakaan paling terkenal dalam penerbangan Korea Selatan. Sebagai ilustrasi, pemerintah Korea Selatan telah menginstruksikan maskapai penerbangan bertarif rendah untuk mengurangi jam terbang.
Melaporkan dari SCMP, Jumat (23/1/2025) Selain itu, pemerintah Korea Selatan mungkin meminta lebih sedikit maskapai penerbangan untuk mempekerjakan lebih banyak pekerja pemeliharaan guna memperketat tindakan keamanan pasca kecelakaan udara Jeju.
Menteri Perhubungan Promosi sembilan kepala eksekutif berbiaya rendah – Korea Selatan untuk meningkatkan standar keselamatan. Dalam pernyataan usai pertemuan, kementerian mengatakan tidak ada perusahaan yang bisa bertahan jika fokus pada pemotongan harga.
“Pihak berwenang akan memantau secara intensif jam terbang, jumlah prosedur serta perawatan dan pemeliharaan pembelian pesawat baru dan pengoperasian rute baru,” ujarnya.
Kementerian memperingatkan bahwa maskapai penerbangan yang melanggar peraturan keselamatan baru akan ditangguhkan penerbangannya. Kementerian juga akan menyebarkan informasi ini kepada publik.
Langkah terakhir diambil sehari setelah pihak berwenang Korea Selatan mengatakan mereka juga berencana mengubah model bandara, menyusul pertanyaan apakah desain bandara MUuan dapat menimbulkan risiko kecelakaan. Pihak berwenang memutuskan untuk menghancurkan pagar beton yang mengekspos udara Jeju, dan tembok bandara lainnya.
Menanggapi kebijakan terbaru ini, Jeju Air akan mengurangi jam terbang menjadi rata-rata 12,8 jam per hari (dari usia terbesar) karena memiliki biaya terbesar di antara penerbangan Boeing 737 -800 (model yang sama (water drop). Perusahaan juga akan mempekerjakan 41 pekerja pemeliharaan untuk menambah tenaga kerjanya menjadi 350 pada akhir tahun 2025.
Kementerian akan meninjau peraturan dan fasilitas keamanan di 11 maskapai penerbangan domestik, termasuk Korean Air, dan 15 bandara lokal pada bulan ini. Dia juga akan merilis rencana reformasi komprehensif untuk industri penerbangan pada bulan April. Simak Video “Video: Trauma dan Kebahagiaan Warga Korea Selatan Atas Tragedi Pesawat Jeju” (sym/fem)