Jakarta –
Saat ini, usaha mikro, kecil dan menengah (UKM) dituntut untuk meningkatkan kapasitas dan daya saingnya di dalam negeri. Hal ini agar UKM dapat terus berkembang dari segi aset, bisnis, pelanggan, dan karyawan.
Menurut Kamar Dagang dan Industri (Kadin), UKM mempunyai peranan penting dalam pertumbuhan perekonomian Indonesia, mencakup 99% dari seluruh unit usaha. Pada tahun 2023, jumlah badan usaha kecil dan menengah akan mencapai 66 juta.
Kontribusi usaha kecil dan menengah sebesar 61 persen terhadap pendapatan domestik bruto (PDB) atau setara Rp9,580 triliun. Pada saat yang sama, UKM mempekerjakan sekitar 117 juta pekerja (97%) dari total angkatan kerja.
Oleh karena itu, pengusaha hendaknya mempunyai perlindungan berupa asuransi kerugian. Presiden PT Asuransi Tokio Marine Indonesia (TMI) Sankoyo Setiabudi Mitra UKM TMI di sektor perkantoran, kesehatan, rekreasi, makanan, pendidikan, ritel dan kecantikan, termasuk gudang swasta, SPBU menetapkan tujuan untuk asuransi non-jiwa untuk kecil dan menengah badan usaha berukuran besar di cabang-cabangnya. , bengkel reparasi mobil dan showroom mobil. Mitra UKM TMI memiliki 4 keunggulan dibandingkan produk sejenis: 1. Fleksibilitas penawaran dan jaminan serta batasan berdasarkan sektor usaha (sesuai kebutuhan dan anggaran pemilik perusahaan), 2. Jaminan yang komprehensif, 3. Produk dikembangkan sebagai satu paket, memfasilitasi proses pembelian dan 4. Proses klaim sederhana sesuai karakteristik UKM.
“Dari segi produk, UKM Mitra TMI merupakan UMKM untuk mengurangi risiko kerugian karena faktor keuangan, kecelakaan, kebakaran, pencurian, tanggung jawab hukum, gangguan rantai pasokan atau alat pengamanan bencana alam untuk kelangsungan usahanya , rasa aman dan khawatir dapat muncul dalam upaya tersebut,” ujarnya dalam siaran pers yang ditulis, Kamis (22/8/2024).
Asuransi kecelakaan UKM Mitra TMI diharapkan dapat mencakup lebih dari 50.000 nasabah bisnis UKM dalam 3 tahun ke depan. program kementerian terkait, seperti dukungan permodalan UKM lembaga keuangan yang jumlahnya terus bertambah (termasuk APBN untuk usaha kecil dan menengah dan Kredit Usaha Rakyat (KUR)).
“Dalam konteks bisnis jangka panjang, UKM di Indonesia perlu mengelola risiko bisnis dan mendapatkan asuransi kerugian segera untuk melindungi usahanya agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik,” ujarnya.
Setiap agen asuransi TMI kini dilengkapi dengan aplikasi Tokio Marine Agency (TAPPS) untuk menjual produk mitra UKM. TAPPS menawarkan fleksibilitas yang besar kepada agen dalam proses penjualan, memungkinkan mereka membuat penawaran yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan, memproses pembayaran, dan menerbitkan polis asuransi secara instan. Inisiatif digital ini menegaskan komitmen TMI terhadap inovasi dan layanan yang berpusat pada pelanggan di era digital yang terus berkembang. Kedepannya, kemampuan TAPPS akan semakin diperluas dengan mengintegrasikan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan rencananya akan diluncurkan pada awal tahun 2025.
“Kami akan terus meningkatkan layanan pelanggan dengan menerapkan teknologi informasi terkini yang memungkinkan proses lebih cepat, lebih memenuhi kebutuhan pelanggan serta menjamin keselamatan dan keamanan dalam setiap transaksi antara pelanggan dan agen TMI. Semua melalui satu aplikasi andal yang kami sediakan,” ujar Foster Kurniawan , Chief Technology Officer TMI.
(membunuh / membunuh)