BALTIMORE, Suaramerdeka.com – Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) memberikan update investigasinya atas runtuhnya Jembatan Francis Scott Key di Baltimore pada Selasa (26 Maret 2024) pagi.

Dalam jumpa pers, Rabu malam (27 Maret 2024 waktu setempat), pejabat NTSB mengatakan hanya ada waktu 90 detik sejak polisi menerima panggilan darurat hingga polisi memblokir lalu lintas dan mengevakuasi orang-orang di jembatan tersebut.

CBS News Suaramerdeka.com melaporkan polisi yang berpatroli di jembatan berusaha menyelamatkan pekerja konstruksi tersebut, namun terlambat.

BACA JUGA: Ragnar Olatmangoen Layak Masuk Timnas Indonesia, Terbukti Ia Pernah Bermain Bareng Vinicius Junior dan Kylian Mbappe (Kylian Mbappé) Berlaga

Selain itu, Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS juga menyatakan bahwa kapal “Dali” yang terlibat dalam insiden tersebut membawa bahan berbahaya.

Ketua NTSB Jennifer Homendy mengatakan, kapal tersebut membawa 56 kontainer kargo seberat 764 ton yang berisi bahan korosif dan mudah terbakar serta baterai.

Salah satu bahan berbahaya di kapal, zat yang digunakan dalam cat, bocor ke Sungai Patapsco.

“Itu berarti 764 ton bahan berbahaya, sebagian besar merupakan bahan berbahaya Kelas 8 yang korosif dan mudah terbakar, termasuk baterai lithium-ion,” kata Homendy dalam konferensi pers, Rabu malam.

Baca juga: Simak Jadwal Tiga Hari Raya Katedral Semarang, Mulai Hari Ini hingga Hari Suci dan Jumat Agung hingga Minggu Paskah.

Menurut NTSB, “Dali” meninggalkan Terminal Pelabuhan Baltimore pada pukul 12:39 waktu setempat dan membunyikan alarm yang tidak normal pada pukul 01:24.

Sekitar pukul 1:27 pagi, kapten memerintahkan awak kapal untuk berlabuh dan memanggil kapal tunda, memberi tahu petugas bahwa kapal telah kehilangan tenaga dan sedang menuju ke jembatan.

Dua menit kemudian, perahu menabrak jembatan dengan kecepatan 8 mil per jam (sekitar 13 kilometer per jam), menyebabkan Jembatan Francis Scott Key runtuh dan delapan pekerja jatuh ke Sungai Patapsco.

Baca juga: Kota Kuno di Türkiye Ini Masuk Situs Warisan Dunia UNESCO dan Diperkirakan Berusia 2.500 Tahun

Insiden tersebut mengganggu pelayaran di Pelabuhan Baltimore dan memutus hampir semua terminal di wilayah tersebut dari industri pelayaran global.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *