JAKART –

Di Kabupaten Flores, Tenggara Tenggara adalah fenomena alam yang unik dan daya tarik publik bagi wisatawan, yaitu Wera Betok.

Fenomena tusukan pria atau pasir terletak di desa Lewopao, di daerah Ileen Boleng. Linus Duli Kolipuke, yang tinggal di desa Lewopao, menjelaskan bahwa Wera Betok mengacu pada fenomena alam di pantai desa.

Linus keluar bahwa lapisan pasir dibuat di atas batu batu, sekitar. 10 meter dari air laut. Bom Sandy berasal dari gua di bawah batu batu. Gua ini terhubung ke permukaan melalui aula atau melalui slot di antara bebatuan.

“Ketika ombak tenggelam di dalam gua di bawah air, ada ledakan. Empasses, yang membawa pasir di atas bebatuan itu,” sebutkan Detikbali Minggu (3 September 2015).

Turis yang menginginkan fenomena ini dapat dibuktikan dari pelabuhan Laratuka ke Kota Waiwerang, Pulau Adonara, East -flores. Perjalanan laut ini sudah berakhir. Dibutuhkan 15-45 menit.

Dari Kota Waiwerang, jalan menuju tempat pasir berputar sekitar 12 kilometer atau sekitar. 30 menit. Jalan menuju tempat itu berbaring di semenisas, tetapi interiornya masih dalam bentuk batu.

Linus juga mengatakan bahwa masyarakat setempat disertai dengan wisatawan yang dikunjungi, karena beberapa daerah terbatas pada ritual tradisional. Tujuan dari ini adalah untuk menghindari hal -hal yang tidak diinginkan.

“Istirahat dan daerah di sekitar hutan kecil di belakang Wera Betok,” kata Linus.

Penduduk lain, Atulolon, menggerakkan keindahan utama Wera Betok di lapisan pasir, yang terjadi setiap kali ombak bertabrakan dengan lubang gua.

“Selain letusan pasir, ia juga memiliki kekuatan wai (air di bebatuan), yang jauh dari laut,” katanya.

——

Bagian ini disiarkan di Detikbali. Lihat video “Video: Sungai Atmosfer dan Pengaruhnya” (UPD/UPD)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *