Pendahuluan –
Menteri Perdagangan Sulkifli Hasan Ho Sulhas mengunjungi Galeri UMKM Menong di Purvakarta, Jawa Barat. Dalam kesempatan tersebut Zulhas mengajak para UMKM yang hadir untuk berbagi ide mengenai usahanya.
Pertama, Ibu Ai, Ketua Kelompok UMKM Keripik Simping hingga Caminal Semprong, mengeluhkan semakin mahalnya bahan baku pembuatan Simping dan Semprong. Bahan utama pembuatan jajanan ini adalah tepung tapioka asal lampung.
“Jika bahan bakunya tidak digunakan maka hasil produk kita tidak akan bagus. Tak disangka, kemarin bahan bakunya sulit dibeli, harganya pun mahal. Biaya antar jemput Rp 500, no pak, Galeri UMKM Menong, Purvakarta, Jawa Barat, Jumat (21/6/2024).
Untuk itu, ia berharap bahan-bahan tersebut dapat digunakan untuk menjalankan usaha yang dikelola ibu-ibu tersebut.
Kedua, Titin Martini, pemilik Basreng di Purvakarta, mengatakan penjualan saat ini sedang terpuruk. Ia meminta Sulhas memberikan arahan agar pemerintah bisa melibatkan UMKM di berbagai kesempatan.
“Kita punya semangat manufaktur, tapi kita berharap Mendag bisa membangun semua elemen, misalnya saat acara besar seperti hari raya bisa membeli banyak produk UMKM. Masukan produk UMKM karena kita tidak punya. Kalau kita datang , dorong mereka. Tidak,” katanya.
Ketiga, salah satu pelaku UMKM keramik lokal juga menyampaikan keluh kesahnya kepada Zulhas. Ia mengatakan, permintaan dari luar negeri maupun dalam negeri mengalami penurunan.
Bahkan, furnitur buatan ibu-ibu rumah tangga setempat berhasil diekspor ke banyak negara seperti Korea dan China.
“Saat pandemi ordernya naik, kita rasakan setelah Covid mereda, tapi sejak itu sudah turun. Ini kita lakukan untuk ibu-ibu rumah tangga, harga jual produknya rendah,” ujarnya.
Jawab Sulha
Sulhas menanggapi keluhan UMKM secara individual. Pertama, untuk UMKM simping dan semprong, Zulhas membeli bahan baku tepung beras atau tapioka untuk dibeli dari Lampung.
Nanti Pak Aisi Karim (Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri) pesan 100 karung. Saya bayar dan antar. Saya ada putusan, 100 karung dari Lampung, katanya.
Kemudian Sulhas juga mengatakan, membantu produk UMKM untuk dijual ke pengecer modern. Hal ini menjawab keluhan UMKM yang mengaku kesulitan memasarkan produknya melalui ritel modern.
“Memang Kementerian Perdagangan sudah melakukan penjualan untuk memungkinkan ritel modern ke UMKM. Keripik di Indomaret ini didatangkan dari Jakarta. Semua bisa beli di sini. Banyak yang perlu diperbaiki. Pak IC di sini di Indomaret-Alfamart “Kalau bisa, jangan mau (mengambil) dari tengah,” ujarnya.
Terakhir, terkait unsur pemerintah diminta mengutamakan UMKM saat menggelar event besar. Sulhas pun berkonsultasi dengan UMKM yang memproduksinya.
Ia mendesak tidak hanya pemerintah pusat tetapi juga pemerintah daerah untuk berperan aktif dalam memajukan usaha kecil dan menengah lokal.
“Itu tugas Pemda, Bupati, Kemenperin, DPR Kabupaten, daerah harus memimpin, pengusaha tidak boleh ketinggalan, matilah, kami milikmu, lakukan dulu. ,” tutupnya. (Dia datang/das)