Jakarta –
Pemerintah Ukraina telah mengumumkan kemungkinan gagal bayar utang luar negerinya. Kabar ini muncul setelah gagalnya kesepakatan restrukturisasi utang dengan sekelompok pemegang obligasi asing.
Dikutip dari Reuters, Selasa (18-06-2024), pemerintah Ukraina saat ini memiliki utang luar negeri sebesar USD 20 miliar atau Rp 328,24 triliun (kurs Rp 16.412) dalam bentuk Eurobonds. Jumlah ini setara dengan 20% dari seluruh obligasi yang diterbitkan pemerintah.
Sedangkan pemegang obligasi pada Februari 2022 utang luar negeri Ukraina dibekukan selama dua tahun akibat konflik dengan Rusia. Namun, perjanjian pembekuan utang akan berakhir pada Agustus 2024, dan pemegang obligasi berharap Kiev mampu membayar bunga utangnya.
Menteri Keuangan Ukraina Serhiy Marchenko mengatakan pihaknya akan terus membujuk pemegang obligasi asing untuk memberikan keringanan. Ia mengatakan pembicaraan ini akan terus berlanjut dan mereka berharap dapat mencapai kesepakatan pada 1 Agustus 2024.
“Meskipun Ukraina dan Komite Kreditor Ad Hoc tidak mencapai kesepakatan mengenai persyaratan restrukturisasi selama masa konsultasi, mereka akan terus bekerja sama dan melakukan diskusi konstruktif melalui penasihat mereka,” kata pemerintah Ukraina dalam sebuah pernyataan.
Sebagai tambahan informasi, negosiasi pembayaran utang luar negeri tersebut telah berlangsung selama dua pekan terakhir. Dalam hal ini pemegang obligasi diwakili oleh komisi ad hoc.
Namun dalam pembicaraan formal, usulan pemerintah dan usulan tandingan pemegang obligasi tidak mencapai kata sepakat. Pasalnya, permintaan Ukraina dinilai merugikan pemegang obligasi yang telah menahan pembayaran utang selama lebih dari dua tahun. (gambar/gambar)