Jakarta –

Kurang dari dua pekan setelah pembukaan, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menyambut tes pertama penghapusan perjudian online (judol). Sayangnya permasalahan sebenarnya datang dari buruknya staf di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Comdigi).

Perang melawan perjudian online dilakukan di bawah Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arieh Setiadi dan dilanjutkan oleh Meutya Hafid yang dipercaya menjabat Menteri Komunikasi dan Teknologi di kabinet Merah Putih. Usai diumumkan Presiden Prabowo di Istana Merdeka pada 21 Oktober, Meutya membeberkan tiga tugas pokok yang akan diselesaikannya dalam 100 hari terakhir, antara lain keamanan digital, kesetaraan kepentingan internet dan anak, serta perjudian online.

“Meski begitu, masih banyak kebutuhan yang kami coba selesaikan selama saya di Komisi I dan sebelumnya, termasuk keamanan digital, beberapa di antaranya sudah ditanggapi dengan serius, lalu ada perang judol (judi online). peminjaman uang ilegal,” kata Meutya di Kantor Kementerian Komunikasi dan Digital (Comdigi), Jakarta, Senin (21/10/2024).

“Karena saya perempuan, saya tambah bukan hanya dua ini saja. Namun saya menambahkan bagaimana internet adalah teman yang baik bagi anak-anak, bagaimana kita dapat melindungi anak-anak kita, perdagangan komersial atau anak, pornografi anak, pelecehan anak. fokus pada editing digital,” jelasnya.

Namun, tujuan ini dihalangi oleh pejabat Comdigy terkenal yang harus memblokir situs perjudian online agar tidak dapat diakses oleh publik, sehingga memungkinkan mereka untuk terus mendapatkan keuntungan dari permainan ilegal ini.

Polda Metro Jaya mengatakan, alasan masih meluasnya penyebaran menjadi salah satu penyebab tidak berfungsinya pembatas tersebut. Hal itu terjadi saat polisi mengusut kasus perjudian online yang melibatkan pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Comdigi) sebagai tersangka.

Komdigy yang berstatus tersangka ditangkap Polri. Total ada 11 orang yang ditetapkan sebagai tersangka.

Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ari Syam Indradi mengatakan, petugas Komdigy yang ditangkap mempunyai kewenangan penuh untuk memblokir situs-situs terkait perjudian online. Namun para Comdige ini menyalahgunakan hak mereka.

“Mereka diberi hak untuk memblokir.” Benar, tapi mereka menyalahgunakan dan kalaupun mereka tahu, mereka tidak memblokir datanya,” kata Kompol Ade Ari Syam Indradi kepada wartawan, Jumat (1/11/). 2024).

Menteri Komunikasi dan Teknologi Meutya Hafid menandatangani Instruksi Menteri Komunikasi dan Digital Nomor 2 Tahun 2024 tentang Penggunaan Listrik Untuk Mendukung Penanganan Penghapusan Perjudian Online di Kementerian Komunikasi dan Digital (Comdigi).

Meutya berpesan kepada seluruh pegawai Kemkomdigi untuk menggunakan dan menaati Pakta Integritas terkait pembatalan game online. Perjanjian Adil berisi pengecualian terhadap segala bentuk perjudian online baik di dalam maupun di luar pekerjaan yang telah ditandatangani oleh karyawan sejak Juli 2024.

“Karyawan Chemcomdigy dilarang berkomunikasi, mempengaruhi, dan mendistribusikan segala jenis perjudian dan konten online,” ujarnya dalam siaran pers, Jumat (11/1/2024). Tonton Video Meutya Hafid Lawan Judi Online: Dukung Polisi – Ajak Masyarakat Tonton (agt/agt)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *