Gelsenkirchen –
Cerita lain terjadi pada laga Serbia melawan Inggris di Euro 2024. Selain kerusuhan suporter, isu diskriminasi rasial juga muncul sehingga membuat UEFA menyelidikinya.
Laga Serbia melawan Inggris akan dilangsungkan dini hari Senin (17/6) WIB di ArenaAufSchalke Gelsenkirchen. Ada laporan diskriminasi rasial di stadion.
Menurut Daily Mail, ada laporan pelecehan rasial dalam game tersebut. Peluit monyet diduga ditiupkan kepada pemain Inggris pada babak pertama sebagai bentuk penghinaan.
UEFA kemudian menindaklanjuti laporan tersebut. Badan sepak bola Eropa telah menunjuk inspektur untuk menyelidiki pelanggaran disiplin “terkait dengan dugaan perilaku diskriminatif”, menurut para saksi di tribun.
UEFA juga melaporkan bahwa Serbia didakwa melakukan dua kejahatan. Pertama, pada Euro 2024, para pendukung melemparkan benda-benda dan mengirimkan pesan-pesan provokatif, diduga mengibarkan bendera dengan simbol pasukan paramiliter yang terlibat dalam pembersihan etnis selama perang Yugoslavia.
Sebanyak 50.000 penonton datang menyaksikan pertandingan Serbia kontra Inggris yang dimenangkan The Three Lions dengan skor 1-0. Suporter Serbia yang akan berjumlah 8.000 penonton menimbulkan masalah dalam waktu yang lama.
Pada Piala Dunia 2022 di Qatar, para penggemar datang ke stadion dan meneriakkan slogan-slogan fasis. Pendukung mereka juga meneriakkan slogan-slogan rasis terhadap saingan mereka, Albania.
Selain permasalahan di dalam lapangan, suporter Serbia juga kerap menghadapi permasalahan di luar lapangan. Jelang Piala Eropa 2024 melawan Inggris, terjadi kerusuhan suporter yang mengakibatkan beberapa suporter Serbia ditangkap polisi. (Yina/Lan)