Jakarta –

Pimpinan DPR RI Puan Maharani menyampaikan kata penutup masa sidang pertama tahun 2024/2025 pada rapat paripurna DPR RI tahun 2024-2029. Dalam sambutannya, Ibu Puan menyampaikan banyak hal, mulai dari pembahasan evaluasi kinerja kementerian dan lembaga (K/L) sepanjang tahun.

Lebih lanjut, Puan mengatakan DPR RI sudah membahas anggaran kementerian dan lembaga pemerintah tahun 2025, khususnya kementerian/lembaga yang baru dibentuk Presiden Prabowo Subianto. Dalam hal ini, dia hanya berpesan kepada seluruh kementerian dan lembaga pemerintahan baru untuk menggunakan anggarannya semaksimal mungkin untuk kepentingan rakyat.

Rapat Dewan DPR RI yang terhormat, melalui alat DPR RI juga membahas evaluasi pelaksanaan APBN tahun anggaran 2024, serta revisi rencana kerja dan mitra kerja tahun anggaran 2025, khususnya terkait Puan. kata penutup Kementerian/Lembaga baru terbentuk Kementerian/Lembaga I Periode 2024/2025 di Kompleks DPR RI pada Kamis (5/12/2024).

“Pemerintah dengan tambahan kementerian harus bisa mengendalikan belanja masyarakat,” ujarnya. “Tetap fokus pada kepentingan rakyat untuk mencapai kesejahteraan.”

Selain itu, Puan menjelaskan, DPR melalui fungsi pengawasannya juga mengungkap beberapa permasalahan dan program yang dilaksanakan K/L hingga tahun 2024. Diantaranya adalah pelaksanaan berbagai program terkait swasembada hingga PHK dan pengangkatan guru honorer.

“Dalam menjalankan fungsi pengawasannya, DPR RI telah mempertimbangkan berbagai permasalahan yang muncul di masyarakat. Diantaranya adalah pelaksanaan berbagai program pemerintah untuk mencapai kecukupan pangan, PHK di industri lain, pemilihan guru honorer.” Dia menjelaskan.

Puan kemudian menyebutkan, DPR juga menekankan netralitas AS pada pemilu sekaligus menegakkan hukum terhadap operasi penambangan ilegal dan akses terhadap bahan pokok serta persiapan Badan Perhubungan dan Infrastruktur menghadapi libur Tahun Baru 2025 dan Natal 2024.

Selain menyoroti kerja baik kementerian dan lembaga di akhir sidang DPR, Puan juga melaporkan capaian legislatif selama 2024.

Awal mula bertambahnya jumlah Perangkat Dewan (AKD) dari 11 menjadi 12 komisi disebabkan bertambahnya jumlah K/L pada masa pemerintahan Prabowo. DPR RI kemudian menyusun Dewan Perwakilan Rakyat (Prolegnas) dengan 176 rancangan undang-undang (RUU) tahun 2025-2029 untuk jangka menengah dan 41 untuk prioritas pada tahun 2025.

“Dari 41 rancangan undang-undang yang masuk daftar RUU Prolegnas prioritas tahun 2025, enam di antaranya merupakan implementasi DPR RI sebelumnya,” jelas Puan.

DPR RI bersama pemerintah juga telah berhasil menyelesaikan rancangan undang-undang perubahan kedua atas UU tahun 2024 yang mengatur tentang Daerah Administratif Khusus Jakarta, tutupnya.

Tonton video ‘Menunggu Solusi PHK dan Tuntutan Upah Pekerja’:

(fdl/fdl)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *