Jakarta –
Italia telah membuka pusat layanan visa di Jakarta melalui kedutaan besarnya di Indonesia. Kami melihat permintaan yang besar dari wisatawan di Indonesia.
Kantor Visa Italia bekerja sama dengan VFS Global, lantai 9, Terletak di Jalan MH Thamrin. Kehadirannya juga difokuskan untuk penumpang asal Timor Leste, dengan jam pelayanan mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB.
“Ini mulai beroperasi beberapa minggu yang lalu. Karena jam layanan di pusat visa lebih lama, stafnya sudah dipesan dan semua yang ada di fasilitas itu bisa digunakan oleh wisatawan dari Indonesia dan Timor Leste,” kata Benedetto Latteri, duta besar Italia untuk Indonesia. Jumat (28/6/2024).
Karena permintaan visa yang semakin meningkat, Kedutaan Besar Italia membuka layanan ini. Visa yang dikeluarkan di sini berkisar dari visa liburan hingga visa bisnis, tambahnya.
Benedetto berkata; Kantor layanan visa Italia ini memberikan layanan visa yang baik. Karena Kehadirannya mempersingkat waktu pengaplikasian meski ada faktor high atau low season.
Ia mengungkapkan, pengajuan visa di kantor layanan Italia bisa memberikan keuntungan tersendiri. Benedetto menjelaskan bahwa visa Italia dan Schengen sangat mirip atau identik.
“Visa ini sama dengan visa Schengen. Tapi Schengen untuk jangka waktu pendek atau 90 hari akademik. Tapi negara anggota Schengen bisa mengeluarkan visa sampai satu tahun,” ujarnya.
Di sisi lain, Benedetto menjelaskan hubungan Italia dan Indonesia sangat baik dalam banyak hal. Dia memastikan wisatawan Indonesia berperilaku baik, terutama dalam isu internasional misalnya.
Benedetto kemudian menyoroti pertumbuhan kelas menengah di Indonesia yang pesat. Situasi ini seharusnya mendorong peningkatan kunjungan ke Italia dan harus disambut dengan fasilitas yang memadai.
“Indonesia memiliki populasi yang sangat besar. Kami melihat kelas menengah atas tertarik ke berbagai negara, bahkan hingga ke Italia,” kata Benedetto.
“Wisatawan asal Indonesia dan Timor Leste lebih banyak. Wisatawan Indonesia berperilaku baik saat berada di sana sehingga memberi kepercayaan Italia untuk membangun gedung ini,” ujarnya.
“Kami bangga sekali Italia terkenal dengan wisatawan Indonesia, sehingga kami tidak punya strategi khusus untuk menarik masyarakat ke sini. Tujuan kami bukan angka, tapi kepuasan wisatawan,” jelasnya.
Di akhir perbincangan, Benedetto menjalani empat musim di Italia, masing-masing dengan adat istiadat yang berbeda; Dia mengungkapkan keberadaan alam dan makanan.
“Saya memilih musim semi dan musim gugur agar bisa menikmati suhu yang tidak terlalu dingin dan tidak terlalu panas,” ujarnya.
Untuk informasi anda, Wisatawan Indonesia ke Italia mencapai 30.500 orang pada tahun 2019. Kemudian pada pertengahan tahun 2024 akan mencapai 7.000 orang tanpa kantor visa. Saksikan video “Kunjungi Kota Batu, Tempat Pembuatan Produk Apple” (msl/wsw).