Jakarta –

Kecelakaan pesawat Singapore Airlines yang menewaskan penumpangnya menyita perhatian dunia. Penumpang dari acara ini bisa mendapatkan santunan masing-masing sebesar Rp3 miliar.

Menurut Konvensi Montreal Singapore Airlines bertanggung jawab atas kecelakaan, termasuk gangguan pada penerbangan internasional, baik maskapai penerbangan lalai atau tidak. Jika penumpang menggugat; Mereka harus membayar kompensasi sebesar $175.000 atau Rp2,8 miliar (dengan kurs Rp16.000/USD) atau maksimal Rp3 miliar.

“Singapore Airlines dapat mencoba membuktikan bahwa mereka mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk menghindari gangguan,” Mike Danko, pengacara California yang mewakili para penumpang, seperti dikutip Reuters, Sabtu (25/5/2024).

Namun, maskapai penerbangan jarang memenangkan argumen seperti itu. Namun, maskapai penerbangan dapat membatasi tanggung jawab mereka dengan menunjukkan bahwa penumpang mempunyai kesalahan atas cedera tersebut, seperti mengabaikan peringatan sabuk pengaman.

“Pertama dan terpenting adalah bagaimana klaim dan klaim cedera dapat dievaluasi,” kata pengacara Kreindler & Kreindler di New York, yang mewakili penumpang.

Misalnya, Seorang hakim di Amerika Serikat telah memberikan ganti rugi lebih dari $1 juta kepada penumpang atas trauma emosional yang disebabkan oleh turbulensi parah. Pada saat yang sama, Kebanyakan pengadilan di negara lain memberikan penghargaan yang lebih kecil untuk masalah emosional serupa.

Konvensi Montreal adalah tujuannya; Aturan berbeda juga ditetapkan untuk menentukan di mana klaim dapat dilakukan tergantung pada tempat pembelian tiket dan tempat tinggal penumpang. Boeing 777-300ER milik Singapore Airlines diketahui mampu mengangkut penumpang dari seluruh dunia ke berbagai tujuan.

Penumpang asal Inggris yang memiliki tiket pulang pergi dari London dapat menghadapi tuntutan di pengadilan Inggris, kata pengacara maskapai penerbangan. Yang lain harus mengajukan permintaan, dan yang lain bisa mengatur penerbangan pulang ke Indonesia, misalnya.

Akibatnya, nilai klaim untuk cedera yang sama bisa sangat bervariasi, ujarnya.

Contoh lain terjadi pada tahun 2013 ketika sebuah pesawat Asian Airlines jatuh di San Francisco, yang mengakibatkan penumpangnya terluka. Kompensasi bervariasi bagi kebanyakan orang yang terbang dari berbagai kota di Asia Timur.

“Penumpang datang dari berbagai penjuru,” kata Curtis Miner, pengacara Florida yang mewakili para penumpang.

Jadi ada yang mengalami luka serupa, ada yang bisa dikirim ke San Francisco, tapi ada juga yang tidak, ujarnya.

****

Artikel ini muncul di CNBC Indonesia. Saksikan video “CEO Singapore Airlines Berbelasungkawa atas Gejolak” (bnl/fem).

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *